Gempa di Sulbar, Akibatkan 19.435 Orang Mengungsi

Di Kabupaten Majene tercatat ada 25 titik pengungsian.

Senin, 18 Januari 2021 | 11:41 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Majene- pascagempa bermagnitudo (M) 6,2 yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat, tercatat 19.435 warga di Sulbar mengungsi. Dikutip dari siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (18/1/2021), Dari 19. 435 warga itu, 15.014 orang berada di Kabupaten Mamuju dan 4.421 orang di Kabupaten Majene. 

Data tersebut telah diperbarui BNPB hingga pukul 08.00 WIB atau 09.00 Wita.

BERITA TERKAIT:
Gempa di Majene Akibatkan 5.080 Dosis Vaksin COVID-19 Rusak
Dinkes Sulbar akan Pantau Penerapan Prokes di Lokasi Pengungsian
Presiden Jokowi Kunjungi Mamuju, Tinjau Wilayah Terdampak Gempa
RS Apung TNI AL Sandar di Mamuju Siap Dukung Misi Kemanusiaan
Bantu Penanganan Gempa Sulbar, Ganjar Bakal Kirim 15 Tim Relawan

Di Kabupaten Majene tercatat ada 25 titik pengungsian, titik pengungsian itu tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, serta Desa Limbua yang masih dalam proses pendataan.

Untuk titik pengungsian di Kabupaten Mamuju tersebar lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro yang masih dalam proses pendataan usai gempa Sulbar.

Pengungsi gempa di Sulbar, ungkap Kepala BNPB yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo, akan menjalani rapid test antigen. Hal itu dilakukan guna mencegah penularan COVID-19 di pengungsian. "Nanti akan ada proses swab antigen, untuk kita menjamin para pengungsi tidak terpapar COVID-19," ucap Doni Monardo.

Nantinya, bila ditemuka warga yang reaktif COVID-19, maka penanganan lebih lanjut akan diserahkan keDinas Kesehatan setempat.
 

***

tags: #gempa di majene #mamuju #sulbar #doni monardo #bnpb

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI