Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoartmodjo.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoartmodjo.

Pandemi Membuat Hutang BUMN Membengkak

Sektor yang mengalami tekanan paling dalam di antaranya ialah sektor energi, infrastruktur dan pariwisata

Kamis, 28 Januari 2021 | 14:10 WIB - Ekonomi
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta- Semua sektor ekonomi ikut terpukul adanya Pandemi Covid-19, begitu juga dengan kinerja dunia usaha ikut porak poranda adanya Pandemi yang hampir satu tahun berlangsung. 

Salah satu usaha yang ikut terpukul adalah perusahaan perusahaan milih negara. Menurut Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoartmodjo, Pandemi membuat hutang BUMN naik tinggi.

BERITA TERKAIT:
Pertamina Raih Penghargaan sebagai BUMN dengan Belanja B2B Terbaik untuk UMKM di 2024
Kementerian BUMN Adakan Pelatihan Digital Marketing
Pandemi Membuat Hutang BUMN Membengkak
Empat BUMN Keroyokan Bentuk Sub Holding Baterai EV
Kembalikan Uang Penumpang Rp500 Juta, Petugas KRL Panen Apresiasi dari BUMN

Ia menjelaskan hutang BUMN selama Pandemi atau di sembilan bulan tahun 2020 tercatat mencapai Rp 1.682,9 triliun. Angka itu naik tinggi dibandingkan tahun 2019 yang menyentuh angka Rp 1.393,7 triliun. Sedangkan di tahun 2018 hutang BUMN berada diangka Rp 1.251,7 triliun, dani nilai itu lebih tinggi dibandingkan hutang BUMN di tahun 2017 sebesar Rp 942,9 triliun.

"Pertumbuhan utang BUMN selama 5 tahun terakhir karena memang kita sangat diharapkan untuk membangun infrastruktur dasar seperti jalan tol, airport pelabuhan dan sebagainya membuat secara posisi utang BUMN meningkat mencapai Rp 1.682 triliun di bulan 9-2020," ulasnya dalam Economic Forum 2021, Kamis (28/1/2021).

Adanya Pandemi membuat sejumlah sektor mengalami tekanan, sektor yang mengalami tekanan paling dalam di antaranya ialah sektor energi, infrastruktur dan pariwisata (tourism).

"Dan kalau kita lihat growth revenue di mana yang paling berdampak sektor energi, di mana konsumsi dari pada BBM dan listrik selama 9 bulan lalu karena COVID ini membuat demand dan pembelian energi menurun drastis. Dan revenue infrastruktur karena perlambatan pembangunan infrastruktur fisik membuat pendapatan perusahaan-perusahaan karya menurun dan pada sektor tourism pendukung termasuk airport. Garuda, hotel ITDC yang terdampak signfiikan COVID," ungkapnya.

***

tags: #kementrian bumn #wamen bumn #pandemi

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI