Reduksi Banjir, Pemkab Kudus Gagas Bangun Dua Embung
Embung akan dibangun di Kecamatan Mejobo dan Kaliwungu.
Rabu, 03 Februari 2021 | 07:26 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Kudus - Pemkab Kudus Jawa Tengah menggagas pembangunan dua embung untuk mereduksi banjir yang setiap tahun terjadi di beberapa desa. Pasalnya surutnya genangan membutuhkan waktu yang lama, kata pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo.
"Lamanya proses surutnya genangan setiap terjadi banjir disebabkan karena secara alami tanpa ada alternatif lain yang bisa mempercepat surutnya banjir tersebut," ujar Plt Bupati Kudus M Hartopo, Selasa (2/2).
BERITA TERKAIT:
Rp85 Miliar dari DBHCHT untuk Kesehatan, RSUD Kudus Tambah Ruang ICU
Pemkab Kudus Berupaya Tekan Kasus Stunting di Kota Kretek
Pemkab Kudus Dukung SD Tambahkan Ekstrakurikuler Sepak Bola Putri
Pemkab Kudus Dianugerahi Penghargaan Atas Komitmennya Benahi Layanan Publik
Pemkab Kudus Cairkan Anggaran Rp9 Miliar untuk Hadapi Porprov 2023
Hal itu, kata dia, bisa dilihat dari banjir yang terjadi di Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu hingga kini genanganntya belum juga surut, meskipun debit air Sungai Wulan sudah turun menjadi 300 meter kubik per detik, dibandingkan sebelumnya mencapai 800-an meter kubik per detik.
Ia menyebut Pintu Wilalung di Kecamatan Undaan sebagai pengatur banjir juga sudah ditutup, terutama yang menuju Sungai Welahan Drain (SWD) satu dan dua yang mengalir hingga ke Desa Setrokalangan.
"Karena penyerapan genangannya secara alami, sedangkan intensitas hujan cukup tinggi akhirnya hingga kini belum juga surut," imbuhnya.
Pembangunan embung diusulkan di Kecamatan Kaliwungu bisa ditempatkan di Desa Setrokalangan dan di Kecamatan Mejobo bisa di Desa Kesambi atau Temulus. Beberapa desa di dua kecamatan tersebut, selama ini tercatat menjadi langganan banjir setiap kali memasuki musim penghujan.
"Kami juga sudah berkomunikasi dengan DPRD Kudus terkait wacana tersebut. Jika ada dana pokok pikiran (Pokkir) DPRD bisa dialokasikan untuk pembangunan embung di Kecamatan Kaliwungu atau Mejobo," lanjutnya.
Pemkab Kudus, kata dia, secara keuangan belum mampu membiayainya, namun wacana tersebut mendesak dilakukan karena banjir di beberapa desa di Kudus hampir terjadi setiap tahun.
Anggaran Pokkir tersebut, lanjut dia, nantinya bisa digunakan untuk pembebasan lahan serta pembangunannya. "Kami akan mendorongnya pada tahun anggaran 2022 karena tahun ini melalui anggaran perubahan tidak memungkinkan," ujarnya.
Pemkab Kudus juga akan menjajaki usulan kepada Pemerintah Pusat untuk membantu pembangunan dua embung di Kabupaten Kudus sebagai upaya mengurangi potensi banjir serta untuk mengatasi kesulitan air pada musim kemarau.
Upaya lain untuk antisipasi banjir, yakni dengan membentuk tim pemantau tanggul dan talud agar tidak semata-mata menggantungkan pihak Balai Besar Wilayah Pemali Juana (BBWS) karena saat ini saja banyak tanah tanggung yang sliding akibat lubang tikus sehingga berpotensi mengakibatkan abrasi.
Ketika ditemukan tanggul atau talud yang bocor saat musim hujan, maka perlu ditandai sehingga ketika musim kemarau bisa segera diperbaiki untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
***tags: #pemkab kudus #reduksi banjir #embung
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Jelang Lebaran, Petugas Gabungan Sidak Takaran BBM di 40 SPBU Kabupaten Semarang
29 Maret 2024
Pria Grobogan Ini harus Berlebaran di Penjara karena Edarkan Sabu
29 Maret 2024
Hanya Demi Konten, Dua Pemuda Jepara Ini Lempar Kucing ke Laut
29 Maret 2024
Empat Tempat Hiburan Malam di Semarang Disegel Satpol PP
29 Maret 2024
RD Minta Pemainnya Jaga Tren Positif Saat Lawan PSIS
29 Maret 2024
PT Pelni Cabang Semarang Kerahkan Enam Armada Kapal untuk Mudik Lebaran
29 Maret 2024
Rembang Perlu Kerja Keras Turunkan Angka Kemiskinan
29 Maret 2024
Polda Jateng Bagi-bagi Sembako dan Gelar Layanan Kesehatan di Magelang
29 Maret 2024
Membahayakan! Kapolres Pati Imbau Orangtua Tak Belikan Anak Sepeda Listrik
29 Maret 2024