Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo

Pemprov Jateng Siapkan Dukungan Logistik Kesehatan Jelang PPKM Mikro

"Banyak dukungan logistik dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten atau kota. Pemerintah desa juga bisa menganggarkan 8 persen dari Dana Desa. Jadi dari sumber anggaran cukup banyak, bisa dipakailah karena pandemi  ini prioritas. Hari ini mengajukan keb

Senin, 08 Februari 2021 | 14:00 WIB - Kesehatan
Penulis: Holy . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menyiapkan dukungan logistik kesehatan, untuk pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang akan dilaksanakan pada tanggal 9-22 Februari 2021. Selain itu, bantuan juga direalisasikan dengan pelatihan tenaga lacak (tracer) secara daring. 

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo memaparkan, dukungan logistik kesehatan tidak hanya bersumber dari Pemprov Jateng. Pemerintah pusat, kabupaten atau kota hingga pemerintah desa juga bisa berperan dalam pemberlakuan PPKM Mikro

BERITA TERKAIT:
SPMB SMK Gratis Dibuka, Pemprov Jateng Sediakan 652 Kuota bagi Siswa Miskin
Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Kebencanaan Rp230 Juta untuk Korban Bencana di Pemalang
Pemprov Jateng Identifikasi Potensi PAD 2025–2029, Siapkan Strategi Peningkatan Pendapatan
Warga Pemalang Gembira Rumahnya Dapat Bantuan Renovasi dari Pemprov Jateng
Dimulai dari Jateng, Asosiasi Tenis Profesor Ingin Kembangkan Olahraga Tenis di Indonesia

"Banyak dukungan logistik dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten atau kota. Pemerintah desa juga bisa menganggarkan 8 persen dari Dana Desa. Jadi dari sumber anggaran cukup banyak, bisa dipakailah karena pandemi  ini prioritas. Hari ini mengajukan kebutuhan anggaran tersebut," ujar Yuli, seusai menghadiri rapat penanganan Covid-19, di Kantor Pemprov Jateng, Senin (8/2/2021). 

Menurutnya, selain dukungan logistik kesehatan, Pemprov Jateng juga membekali teknis pelacakan (tracing) kepada satgas Jogo Tonggo atau pemerintah desa. Itu mengingat, keterbatasan petugas dari puskesmas. Dikatakannya, pelatihan tersebut bisa dilakukan melalui daring.

"Bisa dibantu dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, satgas Jogo Tonggo, kita bekali teknis bagaimana tracing, bagaimana mencegah infeksi, pembekalan logistik rapid tes antigen, kemudian Alat pelindung diri," jelasnya. 

Ia menyebut, setiap wilayah prioritas (zona merah dan oranye) memiliki setidaknya tiga tim tracing. Setiap tim idealnya memiliki tiga anggota. 
 

***

tags: #pemprov jateng #dinas kesehatan jawa tengah #ppkm mikro #jogo tonggo

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI