Ketua DPRD Purbalingga: Vaksin Sinovac Aman

KUASAKATACOM, Purbalingga- Ketua DPRD Purbalingga H R Bambang Irawan meminta masyarakat untuk tidak usah takut menjalani vaksinasi Covid-19. Dia mengatakan dirinya sudah dua kali melaksanakan vaksinasi dan semua berjalan lancar.

“Ini vaksinasi yang kedua bagi saya. Alhamudillah tidak ada rasa apapun, sama dengan saat pertama dulu. Aman-aman saja, enak-enak saja Sehat-sehat saja tidak ada masalah. Jadi masyarakat tidak usah takut  menjalani vaksinasi,” kata Bambang Irawan, usai menjalani vaksinasi kedua mengggunakan vaksin Sinovac di  RSUD Goeteng Taroenadibrata, Senin (8/2/2021).

BERITA TERKAIT:
Pemkab Purbalingga Lakukan Berbagai Upaya untuk Tangani Dampak Longsor di Desa Kaliori
Owabong Siap Sambut Wisatawan
Rayakan HUT ke-19, Perumda Owabong Adakan Penanaman Bibit Pohon Aren
Sekda Purbalingga Lantik Dua Pejabat Administrator
Guna Wujudkan Digitalisasi Manajemen ASN, Pemkab Purbalingga Adakan Sosialisasi e-Kinerja BKN

Dia berharap pada saatnya nanti masyarakat juga akan divaksinasi. Menurutnya itu merupakan upaya ikhtiar bersama pemerintah untuk memutus rantai penularan Covid-19. Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh berita hoax yang menyudutkan vaksin Sinovac. “Vaksin Sinovac aman dan halal. Jadi tak perlu takut dan menolak di vaksin,” tandasnya.

Pihaknya berharap dengan adanya vaksinasi penularan Covid-19 bisa dihentikan. Dengan demikian pandemi akan bisa berakhir. Kendati demikian dia meminta kepada pihak-pihak yang telah divaksin tetap menjaga protokol kesehatan.

Seperti diketahui Ketua DPRD Purbalingga HR Bambang Irawan merupakan orang pertama yang menjalani vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Purbalingga. Vaksin pertama dilaksanakan pada Senin(25/1/2021).  vaksinasi tahap pertama dilaksanakan juga untuk petugas kesehatan.

“vaksinasi tahap pertama diprioritaskan untuk 2500 tenaga kesehatan. Karena jumlah vaksin  tahap pertama berjumlah 5000 dosis. Masing-masing penerima divaksin dua kali,” terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga Hanung Wikantono.

Hanung menambahkan menambahkan, untuk mendukung program tersebut, sebanyak 31 fasilitas kesehatan (fakes) telah disiapkan sebagai lokasi vaksinasi. Terdiri dari Puskesmas, rumah sakit pemerintah dan swasta, serta klinik TNI/Polri.

“Tahap pertama vaksinasi adalah tenaga kesehatan. Selanjutnya  untuk warga  yang bekerja di bidang pelayanan publik, sebanyak 31072 orang,” lanjutnya.