Jokowi: Vaksinasi ke Masyarakat Dilakukan Berdasar Klaster
Vaksin ini produsennya tidak banyak, tapi direbutkan 215 negara.
Kamis, 11 Februari 2021 | 11:42 WIB - Kesehatan
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Jakarta- Untuk percepatan program vaksinasi, pemerintah perlu melakukan manajemen persiapan. Hal itu disampaikan Presiden Jowo Widodo saat membuka Musyawarah Nasional VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia di Istana Negara seperti disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (11/2/2021).
Dengan manajemen persiapan itu, Presiden Jokowi menyatakan vaksinasi akan didahulukan bagi mereka yang tingkat interaksinya tinggi.
BERITA TERKAIT:
Sultan HB Benarkan Jokowi Minta Dijembatani Bertemu Megawati
Sekjen PDIP: Kampanye Jokowi Buktikan Prabowo-Gibran Cermin Periode Ketiga Jokowi
Jokowi Resmikan Jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor Hari Ini
Gubernur Maluku Utara Terjaring OTT KPK, Presiden Jokowi: Hormati Proses Hukum
Presiden Jokowi dan PM Jepang Kishida Bahas MRT hingga Isu Palestina
"Manajemen persiapan untuk percepatan vaksinasi. Ini yang perlu dimulai sejak 13 Januari yang lalu nakes, tapi mulai minggu depan ini sudah mulai ke pelayan publik yang sering berhubungan dengan masyarakat. Masyarakat mungkin bisa yang dilakukan untuk yang interaksinya tinggi, mobilitasnya tinggi, harus didahulukan," ucap Jokowi
Oleh itu, lanjut Presiden vaksinasi yang menyasar ke masyarakat akan dilakukan berdasarkan klaster.
"Misalnya pasar, misalnya di sektor jasa yang padat interaksinya, yang interaksinya tinggi segera lakukan, bukan orang per orang karena kita ingin melakukan vaksinasi itu klaster, memagari sehingga tercapai kekebalan komunal, tercapai herd immunity. Atau misalnya di kota ada mal, sudah.... Para karyawan di mal langsung karena dia banyak sekali berhubungan dengan masyarakat sehingga sekali lagi perencanaan secara detail ini harus dimulai, harus dipetakan. Kalau vaksin datang, itu siapa dulu yang didahulukan. Jangan lupa yang kelompok rentan, utamanya yang lanjut usia, itu menjadi prioritas," ungkapnya.
Pemerintah pusat, sambung Jokowi sedang berusaha keras untuk memperoleh tambahan vaksin dari berbagai sumber. Jokowi mengatakan saat ini, Indonesia sudah mendapatkan komitmen vaksin 426 juta.
"Vaksin ini produsennya tidak banyak, tapi direbutkan 215 negara, rebutan semuanya. Sekarang ini yang baru bisa berjalan vaksinasinya kira-kira 42 negara. Yang lain rebutan mendapatkan vaksin. Kita sudah mendapatkan komitmen 426 juta. Alhamdulillah, karena memang kita sudah sejak awal, sudah pendekatan dengan produsen-produsen vaksin, bukan barang yang mudah. Semua negara rebutan vaksin. Oleh sebab itu, vaksinasi harus tepat sasaran, harus tepat target betul, jangan sampai meleset," paparnya.
Pemerintah daerah pun kembali diingatkan oleh Presiden Jokowi untuk mempersiapkan jumlah vaksinator. Jokowi berharap selain di puskesmas, vaksinasi juga diharapkan dilakukan massal di GOR atau balai kota.
***tags: #presiden jokowi #klaster #vaksinasi #herd immunity
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Tujuh Iklan Jadul Tema Puasa Ramadan, Bikin Nostalgia
29 Maret 2024
Daftar Harga Pangan di DIY Hari Ini Jumat 29 Maret 2024
29 Maret 2024
Harga Beras Masih Tinggi, Banjir di Demak Kudus Pengaruhi Pasokan
29 Maret 2024
11 Tahun Jateng Bersholawat Digulirkan, Nana Sudjana: Semoga Musibah Segera Berlalu
29 Maret 2024
Tahun Ini, Pemkab Purbalingga Buka Formasi Guru Lebih Banyak Lewat Seleksi PPPK
29 Maret 2024
Persis Terus Jaga Performa Pemainnya Selama Ramadan
29 Maret 2024
Ramadan Ini, Harga Sayuran di Pasar Agribisnis Ngablak Fluktuatif
29 Maret 2024
Pekan Depan Pemkab Cilacap akan Adakan Pasar Murah di Desa Kuripan Kidul
29 Maret 2024
Terkait Penggerebekan Pabrik Pil Koplo di Semarang, Mbak Ita akan Evaluasi Perizinan
29 Maret 2024