Ilustrasi bedah rumah. Foto: Istimewa.

Ilustrasi bedah rumah. Foto: Istimewa.

Hendi Targetkan Ribuan Rumah Dibedah pada Tahun 2021

Pemerintah kota Semarang akan melakukan verifikasi lapangan untuk menentukan rumah tersebut memenuhi persyaratan atau tidak.

Kamis, 18 Februari 2021 | 06:30 WIB - Ragam
Penulis: Holy . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Semarang - Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, akan membedah rumah untuk 1.641 rumah tidak layak huni di ibukota provinsi Jawa Tengah. Untuk mengupayakan hal tersebut, Walikota Semarang yang akrab disapa Hendi itu salah satunya turun langsung ke wilayah Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, untuk verifikasi langsung sejumlah rumah tidak layak huni yang akan dibedah, pada Rabu 17/2/2021.

Di Muktiharjo Kidul sendiri proses bedah rumah tengah berlangsung untuk tiga unit rumah. Menurut Hendi percepatan proses Rehab RTLH di kawasan Muktiharjo Kidul dilakukan, mengingat wilayah tersebut merupakan salah satu yang terdampak oleh adanya hujan ekstrem di Kota Semarang pada tanggal 6 Februari 2021 lalu.

BERITA TERKAIT:
Calon Ketua Askot PSSI Semarang, Supriyadi Ingin Kembali Gelar Kompetisi Divisi 1 dan 2
Fenomena Anjem di Undip: Transportasi Alternatif Mahasiswa yang Makin Populer
Banjir di Perum Dahlia Meteseh Semarang, Mbak Ita: Pengembang Belum Kantongi Izin Pembangunan
Polda Jateng akan Bongkar Makam Siswa SMK Semarang yang Tewas Ditembak Polisi
Wayang Suket, Wisata Edukasi Seru di Kawasan Kota Lama

"Proses program RTLH sebenarnya cukup panjang, karena harus melalui proses pengajuan, verifikasi lapangan oleh Dinas terkait, pembuatan RAB dan penganggaran. Untuk program RTLH yang dilaksanakan Tahun 2021, proses verifikasi, penyusunan RAB dan lain-lain pada Tahun 2020," terang Hendi.

Namun untuk rumah yang terkena bencana, puting beliung, pohon tumbang, atau bencana lainnya maka ada pengecualian.

"Contohnya di Muktiharjo Kidul yang terdampak hujan ekstrem kemarin, sudah kita cek lapangan, hari ini disurvey, minggu depan mulai pengerjaannya. Ada tiga rumah di wilayah Muktiharjo Kidul," tegasnya.

Adapun, secara detail, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman, Ali, mengungkapkan program Rehab RTLH (rumah tidak layak huni) di Kota Semarang akan bersumber pada dua anggaran, yaitu anggaran pembangunan daerah dan anggaran pembangunan pemerintah pusat.

"Untuk tahun 2021 dari anggaran pusat (APBN) 741 unit dari APBD 900 unit," terang Ali.

Lebih lanjut Ali menerangkan, tidak ada pengecualian bagi warga untuk mengajukan RTLH sepanjang syarat terpenuhi. Setelah mengajukan, Pemerintah kota Semarang akan melakukan verifikasi lapangan untuk menentukan rumah tersebut memenuhi persyaratan atau tidak. Verifikasi dilakukan agar yang mendapatkan bantuan ini memang masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

"Sedangkan untuk persyaratan yang harus dipenuhi warga yang ingin memperoleh program rehab RTLH antara lain surat pengantar atau keterangan tidak mampu dari pihak kelurahan, tanah yang ditempati tidak sengketa dan atas nama sendiri serta dengan melampirkan KK dan KTP," pungkas Ali.

***

tags: #semarang #hendi #bedah rumah #rtlh

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI