Tanah longsor di Bukit Manyaran Permai, Kota Semarang, Jawa Tengah, belun lama ini. (Foto: dok)

Tanah longsor di Bukit Manyaran Permai, Kota Semarang, Jawa Tengah, belun lama ini. (Foto: dok)

Warga Bukit Manyaran Permai Semarang Minta Pemkot Segera Bangun Bronjong di Lokasi Tanah Longsor

Beberapa hari sebelum kejadian sempat ada wacana pembangunan bronjong sepajang 250 meter.

Rabu, 03 Maret 2021 | 06:11 WIB - Ragam
Penulis: Holy . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Semarang - Warga RW V Kelurahan Sadeng, Kota Semarang, Jawa Tengah yang tinggal di perumahan Bukit Manyaran Permai (BMP) meminta Pemkot Semarang agar segera membangun bronjong agar tak terjadi bencana longsor kembali.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Seksi Pembangunan RW V Kelurahan Sadeng, Susilo saat ditanya tanggapannya mengenai insiden tanah longsor yang terjadi di tebing wilayah tersebut, belum lama ini.

BERITA TERKAIT:
Kemensos Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Longsor Ambon
Kemensos Beri Santunan untuk Ahli Waris Korban Longsor Cirebon
Kemensos Berikan Santunan kepada Ahli Waris Korban Longsor Ponpes di Magelang
Tertimbun Longsor, Pria di Magelang Ditemukan Tewas
Kemensos Kirim Bantuan Korban Longsor dan Banjir di Jayawijaya

Susilo menerangkan, pasca insiden tersebut, komunikasi dengan pihak Pemerintah diantaranya Kelurahan, Kecamatan ataupun Pemkot Semarang sudah terlaksana dengan baik. Tap9i nahas belum ada ada bantuan fisik yang nyata belum terlaksana banyak, seperti yang diharapkan warga.

"Misalnya bronjong agar tidak lagi ada pergerakan tanah. ini sebenarnya sudah ada tapi belum dilanjutkan," kata Susilo, Selasa (2/3/2021).

Dia menuturkan, beberapa hari sebelum kejadian sempat ada wacana pembangunan bronjong sepajang 250 meter untuk mengantisipasi pergerakan tanah pada tahun 2020 lalu melalui anggaran daftar isian pelaksanaan anggaran (Dipa). Namun pembangunan lagi lagi tak jelas akan terealisasi kapan

"Belum sempat terlaksana pembuatan bronjongnya karena katanya dananya buat penanganan Covid-19," ucapnya

Dia pun mendesak Pemkot Semarang agar segera merealisasikan hal itu. Sebab keselamatan warga adalah yang utama

"kami minta agar bronjong ini direalisasikan karena longsoran tanah sudah mengancam jiwa. Kita inginnya prioritas penanganannya," tegasnya

Dia menuturkan Dari data yang dimilikinya, ada 16 rumah yang sudah tidak bisa ditempati. Delapan rumah ada di RT 01, enam rumah ada di RT 07, dan dua rumah di RT 05. Selain itu puluhan rumah lainnya juga terdampak, yakni mengalami retak-retak pada tembok dan lantai masih ditempati.

"Dari Kelurahan sudah memfasilitasi kalau ada warga yang mau tinggal di Rusunawa bisa didata, namun belum ada warga yang mau. Ada yang memilih tinggal, ada pula yang ngungsi ke rumah sanak saudara," jelas dia

Sementara itu salah seorang warga yang memilih tetap bertahan di rumahnya; Roosanah mengatakan rumahnya hanya sekitar dua meter dari longsoran tanah. Padahal tiga rumah yang ada disamping kiri ia tinggali, sebagian telah rubuh pada bagian teras dan sudah ditinggal penguhuninya. Dioa puhn mengaku merasa cemas saat di rumah jika bronjong tak segera dibangun

"Ya was-was pasti ada, tapi gimana lagi tidak punya tempat tinggal lain. Kalau hujan, buat mengantisipasi saya ngga tidur,"katanya sambil menujukkan tembok yang sudah mengalami retak.

***

tags: #longsor #semarang #covid-19 # tanah

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI