Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi tinjau kawasan Palang Joglo. Foto: Istimewa.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi tinjau kawasan Palang Joglo. Foto: Istimewa.

400 Bangunan Bakal Terdampak Proyek Rel Layang Palang Joglo

Dipastikan, penghitungan ganti rugi dilakukan ketika penentuan lokasi sudah ditetapkan Gubernur Jawa Tengah.

Sabtu, 06 Maret 2021 | 13:31 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Ririn

KUASAKATACOM, Solo - Pemerintah Kota Solo masih terus mempersiapkan pembangunan rel layang atau elevated rail di Palang Joglo. Untuk mematangkan rencana tersebut, Pemkot Solo kini tengah menginventarisasi lahan warga yang terampak proyek tersebut.

Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Surakarta, Hendro Pramono menerangkan bahwa pendataan lahan maupun bangunan terdampak pembangunan elevated railway dan Palang Joglo dari sejumlah kelurahan sudah dilaporkan ke Pemkot Surakarta. “Sementara ini ada 71 bangunan terdampak di Kelurahan Joglo, 290 bangunan di Kelurahan Nusukan, dan satu bangunan hak milik di Gilingan. Lainnya masih terus pendataan,” jelasnya,  Jumat (5/3/2021).

BERITA TERKAIT:
MUI Minta Aparat Ambil Langkah Tegas Kasus Ayam Goreng Widuran Solo
Lepas Jemaah Haji Kloter 1 Embarksi Solo, Taj Yasin: Jaga Kesehatan dan Nama Baik Indonesia
Jin BTS dikonfirmasi akan comeback SOLO pada bulan Mei
Puro Mangkunegaran Gelar Syawalan Lagi Setelah 10 Tahun, Kini Terbuka untuk Umum
Bocah 12 Tahun Tewas Tertimpa Pohon Saat Berkemah

Diperkirakan, lanjut dia, ada 400 bangunan, baik di tanah PT KAI maupun hak milik yang bakal terkena dampak pembangunan elevated rail. "Ini tunggu penetapan lokasi (penlok) dari gubernur dulu, baru kemudian kami detailkan di lapangan lagi. Kami pastikan hitungannya (ganti rugi) jika penentuan lokasi sudah ditetapkan (gubernur),” ujar Hendro.

Teknis tersebut perlu dilakukan guna memastikan mana saja lahan yang terdampak pembangunan elevated rail. Sebagai contoh, bila ada tanah HM yang terdampak dengan luasan 50 persen, maka harus diganti semua. “Selain itu, penanganannya juga akan berbeda jika warga yang menempati tanah negara itu warga Solo atau warga luar daerah,” tutur Hendro.

Sementara itu, Camat Banjarsari Irianto mengungkapkan, pihaknya telah berookdinasi dengan sejumlah keluarahan yang terdampak pembangunan elevated rail. Hingga saat ini, kelima kelurahan terdampak itu telah melakukan pendataan lahan dan bangunan mana saja yang berpotensi tergusur dalam persiapan pembangunan elevated rail itu. “Yang terdampak Kelurahan Gilingan, Nusukan, Joglo, Banjarsari, dan Kadipiro,” sambungnya.

Setelah didata, lanjut dia, hasilnya langsung dilaporkan ke Pemerintah Kota Solo. “Yang sudah masuk sepertinya tiga kelurahan, dua lainnya masih proses. Yang sudah ini datanya langsung dikunci agar tidak ada penambahan lagi di kemudian hari. Toh, mana saja lokasi yang terdampak juga kemarin sudah diukur langsung oleh PT KAI,” tandas Irianto.

***

tags: #solo #proyek #bangunan #elevated rail

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI