Ilustrasi pekerja seks komersial. Foto: Istimewa.

Ilustrasi pekerja seks komersial. Foto: Istimewa.

Ini Sejumlah Alasan Remaja Terjerumus Prostitusi

Remaja terjun ke dunia prostitusi tak melulu lantaran terhimpit ekonomi.

Kamis, 11 Maret 2021 | 12:59 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Ririn

KUASAKATACOM, Solo - Sebelumnya diberitakan, Polresta Solo amankan tiga tersangka yang berperan sebagai mucikari dalam kasus jaringan prostitusi anak di bawah umur di Solo. Kasus prostitusi di bawah umur ini terungkap saat adanya informasi elektronik yang mengandung muatan asusila.

Dalam kasus tersebut, polisi meringkus mucikari inisial L yang menjajakan para pekerja seks komersial (PSK) di bawah umur dengan tarif Rp 500 Ribu sekali transaksi. Adapun tiga PSK yang terjaring razia yakni ND (15), D (16), dan R (16).

BERITA TERKAIT:
Mobil Tertabrak KA Batara Kresna di Jalan Slamet Riyadi, Solo
Truk Boks Terguling di Exit Tol Ceper, Sopir dan Kondektur Luka Ringan
Kasus Penyiksaan Brutal di Sukoharjo: Pria Solo Disekap dan Dianiaya Akibat Utang
Festival Jenang Meriahkan HUT ke-280 Kota Solo, Warga Antusias Berburu 10.000 Porsi Jenang
FX Hadi Rudyatmo Usulkan Kongres PDIP 2025 Digelar di Solo

Terkait kasus tersebut, Ketua Yayasan Kakak, Shoim Sahriyati berharap para remaja tidak mudah dan tidak mencoba untuk terjun ke bisnis haram tersebut. Sebab, lanjut dia, mereka akan sukar untuk keluar dari dunia tersebut jika sudah terjerumus.

“Harapan kami, supaya mereka (remaja) tidak mudah terjerumus ke sana. Ini sangat sulit membuat mereka keluar, termasuk resiko yang bakal dialami di kemudian hari kedepan,” Harapnya, Kamis (11/3/2021).

Perempuan yang akrab siapa Shoim itu menerangkan bahwa para koban biasanya malu sehingga enggan untuk melapor. “Dari sejumlah kasus yang kami tangani, korbannya antara 14-16 tahunan atau usia SMP. Namun terkadang korban ini malu untuk mengakui, sehingga tidak melapor kalau dia menjadi korban eksploitasi seksual secara online,” jelas Shoim.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, ada sejumlah alasan kenapa para remaja terjerumus dalam gubangan maksiat tersebut. Menurutnya, sebagian dari mereka terjerumus dalam dunia prostitusi lantaran diajak teman sepantarannya yang sudah terjun lebih dulu. Selain itu,  Lalu, ada juga yang dimakelari seorang mucikari melalui online di sosial media.

“Kemudian ada juga kasus dimana anak tersebut tidak mengenal apa itu prostitusi. Kemudian dia mengakses media sosial, kemudian ada seseorang yang mengenalkan dunia prostitusi ini. Kemudian ada juga yang lewat mucikari,” lanjut Shoim menjelaskan.

Shoim menambahkan, remaja terjun ke dunia prostitusi tak melulu lantaran terhimpit ekonomi. Akan tetapi lebih condong ke Akan tetapi lei lebih kepada gaya hidup. Dimana sebenarnya anak tersebut berasal dari keluarga yang cukup mampu, tapi karena mengingkan hal atau barang yang lebih diluar kemampuan mereka, dia mencari cara agar tujuan tersebut tercapai.

“Ini lebih ke tingkat konsumtif mereka. Ketika kami mendampingi klien, kami tanya. Uangnya untuk apa, dijawab buat beli barang yang diinginkan. Ini masuk ke kategori gaya hidup, jadi bukan semata-mata cuma faktor ekonomi,” tandasnya

***

tags: #solo #remaja #prostitusi #di bawah umur

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI