Harga Lahan di Sekitar Jalan Lingkar Selatan Wonogiri Meroket Tajam, Ini Sebabnya!

KUASAKATACOM, Wonogiri - Langkah Pemkab Wonogiri membuka pintu investasi dan menetapkan wilayah Pracimantoro sebagai kawasan industri pertambangan menimbulkan dampak pada masyarakat sekitar. Semenjak adanya kebijakan tersebut, harga tanah di wilayah tersebut terus merangkak naik.

Diketahui, sebalum ada kebijakan tersebut nilai jual tanah di wilayah itu hanya sekitar Rp 50 ribu per meter persegi. Namun, nilai jual tanah di wilayah itu saat ini meroket hingga Rp 400 ribu per meternya.

BERITA TERKAIT:
Dukung Pertanian di Wonogiri, Bank Jateng Luncurkan Program CSR Sumur Pantek
Kecelakaan Beruntun di Wonogiri: Pengendara Motor Tewas Tertabrak Truk
Bus Rombongan Pengajian Terguling di Wonogiri, 1 Orang Tewas
Pria di Wonogiri Aniaya Kru Bus dengan Batu karena Cemburu
Viral Pertunjukan Wayang Kulit di Wonogiri, Dalangnya Anak Muda

Camat Pracimantoro, Warsito menerangkan bahwa kenaikan harga tanah di sekitar jalan lingkar selatan (JLS) disebabkan adanya wacana kawasan industri. Ia menilai, harga tanah sebesar itu sudah cukup tinggi mengingat dulu tak ada harganya.

“Tahun  2015-2016, utamanya setelah ada  JLS harga tanah baik arah barat ataupun arah timur baru Rp 50 ribu tapi akhir-akhir ini sudah mencapai Rp 400 Ribu per meternya,” tuturnya, Selasa (23/3/2021).

Untuk saat ini, lanjut dia, di wilayah tersebut sudah berdiri satu pabrik yang bergerak di sektor peternakan tepatnya di sekitar JLS tepatnya di Desa Sambiroto dan Jimbar. Di lokasi tersebut, terdapat sekitar 14 hektare lahan yang bakal dijadikan tempat industri penetasan ayam.

Warsito menambahkan, sejauh ini belum ada perumahan di Pracimantoro. Beberapa waktu lalu sempat ada developer yang melirik lahan di wilayahnya. Namun begitu, hingga saat ini belum ada kepastian.

“Ya mudah-mudahan saja bisa terealisasi. Kan manfaatnya sangat banyak bagi masyarakat. Apalagi disekitar JLS itu ada lima desa, otomatis harga tanah nantinya bisa naik juga,” tukasnya.