Sejumlah Warga Brenggolo Relakan Tanah Mereka untuk Jalan Tembus Wonogiri-Pacitan

KUASAKATACOM, Wonogiri – Puluhan masyarakat di Desa Brenggolo Kecamatan Jatiroto, Wonogiri merelakan sebagaian tanah mereka digunakan untuk memperlebar badan jalan di tapal batas antara Wonogiri- Pacitan, Jatim. Mengingat, mereka memang telah menginginkan keberadaan jalan tersebut.

Kasdam IV/Diponegoro, Brigjen TNI Widi Prasetijono mengaku kagum dengan antusiasme masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya memberikan apresiasi tinggi kepada Pemkab Wonogiri dan masyarakat Desa Brenggolo. Selain membantu tenaga, lanjut dia, mereka juga merelakan tanahnya untuk memperlebar akses jalan penghubung dua provinsi tersebut.

BERITA TERKAIT:
Persiapan Mudik, Bupati Sukoharjo Tinjau Pengaspalan Jalan Tanjunganom-Daleman
Kades Kramat Jatibarang Usulkan Perbaikan Jalan Rusak ke Pemkab Brebes
DPU Kota Semarang Gerak Cepat Tangani Kerusakan Jalan akibat Banjir
Tergerus Luapan Air Sungai Grindulu, Jalan Raya Ponorogo-Pacitan Longsor
13 Tahun Jalan Tak Diperbaiki, Warga Blora Wadul ke Laporgub

“TNI hanya bersifat membantu dan menjadi stimulan untuk membangun wilayah, khususnya di daerah-daerah yang belum tersentuh. Kita harapkan dengan turunnya TNI, wilayah yang sebelumnya mungkin terisolir bisa menjadi terbuka,” imbuh tutur Prasetijono.

Sementara itu, Kepala Desa Brenggolo Kecamatan Jatiroto, Maryoto menerangkan bahwa keberadaan jalan tersebut sudah diimpikan oleh masyarakat sekitar. “Impian ini sudah ada dibenak masyarakat Desa Brenggolo Kecamatan Jatiroto, Wonogiri sejak tahun 2002,” ujarnya, Jumat (26/3/2021).

Maryoto mengatakan, bukan hanya jalan yang mereka impikan yang dibangun, namun desa itu juga mendapat bantuan pembangunan proyek fisik lainnya. Untuk itu sejak awal program bergulir, masyarakat bergotong royong.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program TMMD yang paling menonjol adalah dibuatnya jalan tembus antara Desa Brenggolo menuju Desa Pakisbaru Kecamatan Nawangan, Pacitan, Jatim. jalan sepanjang 1.100 meter itu kini sudah dikerjakan. jalan tembus ini, lanjut dia, juga menjadi jalur alternatif menuju Monumen Jenderal Sudirman yang berada di Desa Pakisbaru. Jika sebelumnya jarak tempuh menuju monumen itu sekitar satu jam, kini terpangkas setengah jam.

“Ada 25 warga kami yang secara suka rela dan ikhlas memberikan tanahnya agar jalan tembus yang dulunya hanya berupa jalan setapak saat ini sudah lebar, bisa untuk lewat kendaraan bermotor. Sekarang sudah diperkeras, bahkan ada yang dibetonisasi,” pungkasnya.