Kekerasan Terhadap Jurnalis perempuan di Masa Pandemi Meningkat
Sebanyak 58 kasus pelakunya adalah oknum aparat.
Sabtu, 03 April 2021 | 17:55 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Tanjungpinang- Seluruh wartawan diingatkan oleh Aliansi jurnalis Independen (AJI) Indonesia untuk mewaspadai kekerasan yang dilakukan berbagai pihak terhadap perempuan saat melakukan liputan.
Hal itu disampaikan Sekjen AJI Indonesia, Ika Ningtyas dalam seminar bertema "Merawat Kebebasan Pers dan Kebebasan Berekspresi di tengah Represi Pandemi" di Sekretariat AJI Tanjungpinang, Sabtu (3/4/2021).
BERITA TERKAIT:
Israel Bunuh 3 Jurnalis Al Jazeera
Sempat Arogan, Ajudan Pj Gubernur Jateng Akhirnya Minta Maaf ke Wartawan
Serangan Israel Kembali Tewaskan Seorang Jurnalis di Gaza
Mobil Jurnalis Dirusak OTK di Kebayoran Baru, Polisi Lakukan Penyelidikan
Lindungi Jurnalis, AMSI Adakan Diskusi Diseminasi Modul SOP KBGO untuk Perusahaan Media
Berdasarkan hasil survei, menurut Ika Ningtyas jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis perempuan saat pandemi Covid-19 tahun 2020 justru tinggi.
"Survei yang dilakukan pada Agustus 2020 diikuti oleh 34 jurnalis dari berbagai kota, ditemukan 31 jurnalis perempuan, 25 orang di antaranya mengalami kekerasan seksual. Kami berharap kekerasan seperti ini tidak terjadi lagi," katanya.
kekerasan terhadap jurnalis perempuan, kata Ika menyebabkan jumlah jurnalis perempuan sedikit. Contohnya di Tanjungpinang jumlah jurnalis perempuan yang tergabung di-AJI hanya beberapa orang.
"Jumlah aktivis AJI di seluruh Indonesia sekitar 1.800 orang, hanya sekitar 20 persen perempuan. Kami merasa bangga dan senang, kalau mahasiswa yang tergabung di pers kampus menjadi generasi penerus kami," terang Ika dalam seminar yang dihadiri juga oleh sejumlah mahasiswi yang tergabung dalam Pers Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Raja Sultan Abdur Rahman.
Berdasarkan data AJI, selain kekerasan jurnalis perempuan, jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis, baik laki-laki dan perempuan, cukup tinggi. AJI mencatat terjadi 84 kasus kekerasan terhadap jurnalis sepanjang 2020. "Memang agak unik, di saat pandemi Covid-19 jumlah ini paling tinggi sejak lebih dari 10 tahun terakhir," bebernya.
Selama pandemi Covid-19, kekerasan yang dialami para jurnalis seperti kekerasan fisik, intimidasi, serangan digital dan perusakan barang saat melakukan liputan. "Sebanyak 58 kasus pelakunya adalah oknum aparat," kata Ika.
Seluruh jurnalis pun, diajak Ika membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat sipil. Dukungan tersebut dibutuhkan, salah satunya ketika muncul kasus kekerasan yang terjadi terhadap jurnalis, seperti yang dialami salah seorang jurnalis di Surabaya.
"Pelatihan pengamanan digital untuk mengamankan media siber juga perlu dilakukan. AJI telah bekerja sama dengan berbagai pihak yang berkompeten menyelenggarakan kegiatan tersebut," lanjutnya.
kekerasan terhadap jurnalis, jelas Ika, kerap berhubungan atau dikait-kaitkan dengan kode etik jurnalistik. Kebebasan jurnalis tidak boleh kebablasan. "Kami harapkan seluruh jurnalis melaksanakan tugas dengan menaati kode etik jurnalistik," harapnya.
Pemerintah dan aparat penegak hukum, juga diingatkan Ika untuk menghormati tugas jurnalistik yang dilaksanakan para jurnalis sehingga iklim demokrasi dapat terjaga. "Jangan menggunakan kekerasan terhadap jurnalis," tutupnya.
***tags: #jurnalis #kekerasan #perempuan #pandemi covid-19
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Sebanyak 49.218 Jemaah Haji Reguler Lunasi BIPIH 2025
19 Februari 2025

Sinopsis Misteri Rumah Darah: Teror dari Rekaman yang Tak Pernah Tayang
19 Februari 2025

Kemenag akan Gelar Pemantauan Hilal Awal Ramadan 1446 Hijriah di 125 Titik
19 Februari 2025

Polisi Sebut Pelaku Pemalakan Sopir di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba
19 Februari 2025

Mendiktisaintek Pastikan Efisiensi Anggaran Tidak Berdampak pada KIP Kuliah dan UKT
19 Februari 2025

Petugas Gabungan Selamatkan Harimau Sumatera yang Terkena Jebakan
19 Februari 2025

Paus Fransiskus Dirawat di RS karena Menderita Bronkitis
19 Februari 2025

Sebanyak 52.000 Paket Makanan Disiapkan untuk Masyarakat Palestina
19 Februari 2025

Calon Pekerja Migran Meninggal Mendadak di Cilacap, BP3MI Lakukan Penelusuran
19 Februari 2025

Tanggapi Aksi Demo 'Indonesia Gelap,' Prasetyo Hadi: Jangan Membelokkan yang Sebenarnya
19 Februari 2025

BAZNAS RI Luncurkan Program Ramadan Sejuk di 1.000 Masjid
19 Februari 2025