Enam Warga Lumajang Meninggal Karena Gempa Malang

Korban meninggal tersebut sempat dirawat di Puskesmas Pronojiwo.

Selasa, 13 April 2021 | 18:44 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Lumajang- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mencatat ada penambahan jumlah korban yang meninggal dunia akibat Gempa bumi Malang yang terjadi pada Sabtu (10/4) pukul 14.00 WIB. Bila sebelumnya korban meninggal ada lima orang kini bertambah satu orang. Sehingga total ada enam orang meninggal akibat Gempa itu.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang, Selasa (13/4/2021). "Memang benar ada penambahan korban meninggal dunia, sehingga ada enam korban yang meninggal dunia akibat Gempa," ucapnya.

BERITA TERKAIT:
Tahun Baru Jepang Diguncang Gempa, Picu Tsunami Setinggi 1 MeterĀ 
Pastikan Keamanan Penumpang, PT KAI Hentikan Perjalanan 13 Kereta Api saat Gempa Landa Sumedang
Gempa Magnitudo 4,2 Guncang Wilayah Melonguane Sulut
Gempa Guncang Wilayah Aceh Besar saat Awal Tahun Baru 2023
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Banten, Getaran Terasa Sampai Lampung

Korban tambahan itu, kata Joko, merupakan warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo yang tertimpa reruntuhan bangunan rumah pada saat kejadian Gempa bumi magnitudo 6.7, tapi korban itu baru dilaporkan kepada BPBD Lumajang. "Korban meninggal tersebut sempat dirawat di Puskesmas Pronojiwo, kemudian dirujuk ke RSUD Pasirian dan meninggal di rumah sakit tersebut," sambungnya.

Enam korban yang meninggal dunia itu menurut data BPBD Lumajang, yakni pasangan suami istri Ahmad Fadholi dan Sri Yani warga Desa Tempurejo, Kecamatan Tempursari yang tertimpa batu besar saat berkendara di Jalur Piket Nol bersamaan terjadinya guncangan Gempa bumi.

Korban meninggal lainnya merupakan warga Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari yakni Juwanto, H. Nasar, dan Bonangi. Ketiga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan rumah yang roboh akibat guncangan Gempa.

Korban terakhir yakni nenek Mardiyah berusia 70 tahun warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo yang tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan sempat dibawa ke Puskesmas Pronojiwo, kemudian dirujuk di RSUD Pasirian dan meninggal di rumah sakit setempat.

Pihak BPBD bersama TNI dan Polri, jelasnya telah melakukan pembersihan puing-puing bangunan rumah warga yang rusak berat dengan menggunakan alat berat karena tidak bisa menggunakan manual. "Hari ini kami terus melakukan pembersihan untuk kondisi yang terparah akibat Gempa, sehingga perlu alat berat untuk membersihkan puing bangunan rumah warga yang rusak tersebut," tutupnya.
 

***

tags: #gempa #malang #bpbd #lumajang #meninggal

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI