Liferaft KRI Nanggala-402 Berhasil Diangkat ke Permukaan
Namun anjungan itu saat coba diangkat putus slingnya karena bobotnya lebih dari 18 ton.
Selasa, 18 Mei 2021 | 13:59 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Badung- TNI Angkatan Laut, Selasa (18/5/2021), melakukan konferensi pers terkait dengan perkembangan terbaru evakuasi kapal selam KRI Nanggala-402 yang dilakukan oleh Tim TNI AL dibantu dengan kapal kapal milik China.
Pangkormada II Laksamana Muda Iwan Isnurwanto menyampaikan tim tersebut mampu mengangkat Liferaft kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali.
BERITA TERKAIT:
TNI AL Tegaskan KRI Nanggala Kecelakaan Bukan Meledak
Tiga Kapal Tiongkok Aktif Terlibat Pengangkatan KRI Nanggala-402
Liferaft KRI Nanggala-402 Berhasil Diangkat ke Permukaan
Buka Rapat Paripurna DPR, Puan Singgung Larangan Mudik dan Ketersediaan Sembako Saat Lebaran
Galang Dana Pembelian Kapal Selam, Pria di Magelang Jual Kaus
"Tadi yang saya sampaikan Kapal Tan Suo Er Hao sudah mengangkat badan liferaft KRI Nanggala, posisinya sekarang, sudah kami simpan dengan baik sebagai bukti bahwa kapal-kapal dari negara sahabat kita, dari Tiongkok sudah melaksanakan tugasnya," ucapnya.
Liferaft merupakan alat yang digunakan jika kapal mengalami kondisi kedaruratan, KRI Nanggala-402 memiliki Liferaft berjumlah dua unit.
"Sama Kapal Tan Suo Er Hao sudah sudah ditali, sudah dinaikkan, maaf tidak saya bawa ke sini karena beratnya kurang lebih 700 kilogram satu buah," bebernya.
Selain Liferaft, Iwan menjelaskan pihaknya belum mengangkat bagian-bagian besar kapal selam itu seperti bow section (Haluan), sail section (Anjungan), dan stern section (Buritan).
"Lokasi badan tekan pressure hull secara pasti belum dapat digambarkan, kami hanya memperkirakan saat ini. Mungkin posisinya sekali lagi mungkin posisinya di kawah tersebut, di crater yang berdiameter 38 meter, dengan kedalaman lebih kurang 10-15 meter," ungkapnya.
Meski begitu, ditambahkan Iwan, anjungan KRI Nanggala-402 sudah berupaya diangkat oleh kapal Tan Suo Er Hao. Namun anjungan itu saat coba diangkat putus slingnya karena bobotnya lebih dari 18 ton.
"Hari pertama pengangkatan setelah pasang-pasang, semua sudah oke, dipasang putus, slingnya tidak mampu, dengan perkiraan selisih yang dipasang tersebut. Mereka memperkirakan mampu mengangkat 18 ton ternyata putus. Sehingga mengapa mereka mengkalkulasi ulang tidak mungkin kalau beratnya 18 ton jadi lebih mungkin lebih dari 20 ton jadi mengapa saat ini mereka masih berusaha untuk memasang sling-sling yang ada dengan penambahan sling yang ada," jelasnya.
tags: #kri nanggala #tni al #china #bali #konferensi pers
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Pemkab Boyolali Serukan Program Homepimpah, Gerakan Pilah Olah Sampah dari Rumah
17 Juli 2025

Film Horor "Panggilan dari Kubur" Siap Tayang di Bioskop 14 Agustus
16 Juli 2025

Indonesia Peringkat Pertama Klasemen Grup A
16 Juli 2025

Liverpool Incar Ollie Watkins dari Aston Villa
16 Juli 2025

Presiden Trump Tetapkan Tarif Impor AS 19 Persen untuk Indonesia
16 Juli 2025

Perampok Ini Nekat Bunuh dan Bawa Mobil Korban karena Kecanduan Judi Online
16 Juli 2025

Aston Villa Dapatkan Marco Bizot dari Stade Brestois
16 Juli 2025

Museum Bruce Lee di Hong Kong Terpaksa Ditutup karena Masalah Keuangan
16 Juli 2025

Serial "Harry Potter" HBO Mulai Diproduksi untuk Tayang 2027
16 Juli 2025

Seorang Pemuda Ditemukan Tewas di Trotoar Tanah Abang, Diduga Korban Pembunuhan
16 Juli 2025