Kasus Pembunuhan di Sriwijaya Semarang, Tersangka Ngaku Diserang Dulu oleh Korban

"Saat saya minta tagihan nota penjualan, karena bapak dalam keadaan pengaruh alkohol kemudian bapak marah dan saya diserang dulu," ucap Shandi

Sabtu, 22 Mei 2021 | 10:11 WIB - Ragam
Penulis: Holy . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Semarang - Shandi Kurniawan Pratama (23) warga Tegalsari Perbalan, Kecamatan Candisari, Kota Semarang yang merupakan pelaku pembunuh ayah kandungnya sendiri mengungkapkan fakta terselubung mengapa ia nekat melakukan aksi itu. Ia menuturkan, aksi nekatnya kepada ayahnya bernama Nur Awan Agus Santoso (54) karena dia dipukuli terlebih dahulu oleh korban. 

Shandi mengatakan, pada Kamis (13/5) dini hari pukul 03.00 wib, bapaknya dalam pengaruh alkohol dan dalam keadaan mabuk. Korban, lanjut Shandi, marah dan memukulinya saat pelaku meminta tagihan notanya hasil penjualan penyet. 

BERITA TERKAIT:
Berawal dari Lowongan Kerja, Seorang Wanita Ditemukan Tewas di Demak
Pembunuhan Wanita di Hotel Semarang, Polisi: Pelaku Bayar Rp 600 Ribu, Kecewa “Layanan” Korban
Terungkap, Pembunuh Dwi Hastuti Sudah Rencanakan Aksi Sehari Sebelum Eksekusi
Polda Jateng Gandeng LPSK untuk Lindungi Keluarga Korban Pembunuhan Bayi
Mayat Ibu dan Anak Ditemukan di Tandon Air Rumahnya di Tambora

"Saat saya minta tagihan nota penjualan, karena bapak dalam keadaan pengaruh alkohol kemudian bapak marah dan saya diserang dulu," ucap Shandi, di Markas Polrestabes Semarang, Jumat (21/5)

"Saya disuruh bos warung, saya minta nota ke bapak. Terus bapak malah marah lalu saya dipukul dulu, kemudian saya balas bapak hingga koma itu," sambungnya 

Sementara itu, KaPolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan,  kesalahpahaman hasil penjualan nota dipicu oleh pelaku yang tidak percaya kepada korban tentang omzet penjualan yang menurun. 

Kemudian, lanjutnya, pelaku curiga lantaran uang yang didapatkan dari hasil penjualan korban pada malam takbiran itu  menurutnya tidak sesuai. 

"Inilah yang membuat anak ini curiga menjadi marah saat meminta bon hasil penjualan. Sebagai orang tua mungkin, korban merasa kok anak ini tidak percaya, kemudian marahlah ini orang tuanya," ungkap Irwan

Meski begitu, dia menegaskan, pelaku tidak bisa mempunyai alasan pembenaran karena sudah melakukan kekerasan terhadap orang tuanya yang mengakibatkan hilangnya nyawa. 

Seperti diberitakan beberapa hari sebelumnya, seorang anak nekat bunuhnya ayahnya di warung penyet Jalan Sriwijaya, depan Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal

***

tags: #pembunuhan #ayah #anak #jalan sriwijaya #polrestabes semarang

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI