Kematian Akibat Corona di Semarang Masih Tinggi
Saat PPKM Darurat banyak warga datang ke rumah sakit.
Kamis, 22 Juli 2021 | 07:30 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Semarang - Angka kasus kematian akibat virus corona di Kota Semarang masih tinggi.
Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, karena adanya PPKM Darurat sejak 3-20 Juli, secara umum kasus kematian akibat corona sudah menurun.
BERITA TERKAIT:
Polisi Ungkap Hasil Pemeriksaan Handphone Kasus Kematian Kacab Bank
Tujuh Saksi Diperiksa terkait Kasus Kematian Anak Perempuan di Jakut
Polisi Dalami Penyebab Kematian Anak Perempuan di Penjaringan Jakut
Menkes Terus Berupaya Turunkan Angka Kematian Bayi Baru Lahir
Polisi Tangkap Tersangka Kasus Kematian Perempuan di Hutan Ponorogo
"Tingkat kematian, pada tanggal 3 Juli atau minggu ke 26 yang meninggal 340 an orang per minggu. Ketika memasuki minggu ke 28 atau mendekati tanggal 20, rata rata per minggu kasusnya 271 an," kata Hendi, di Kantor Dinasnya, Rabu (21/7).
Meski mengalami penurunan, kata dia, jumlah tersebut diklaim masih tinggi oleh pemerintah pusat.
"Angka kematian toh masih tinggi yakni prosentasenya 6,2 persen. Turun dari 6,4 persen. Menurut menteri kesehatan, ini masih tinggi diatas nasional. Karena angka kematian sebenarnya maksimal 5 persen," sambungnya
Ini yang kemudian, lanjutnya, menyebabkan Kota Semarang masuk level 4 PPKM Swalevel. Hendi sendiri mengaku belum tahu pasti penyebab tingginya angka kematian ini. Namun ada dugaan, rendahnya pemahaman masyarakat terhadap aspek kesehatan lah yang menyebabkan tingginya angka kematian.
"Saya belum tahu penyebab pastinya. Tapi saat dua atau tiga minggu ini saya memahami saat PPKM Darurat banyak warga datang ke rumah sakit ngga dapat tempat tidur. Kemudian perjalanan menuju tempat karantina dan ambulan yang terbatas termasuk pemahaman masyarakat ketika berobat saat dinyatakan positif, ini kan masih ada yang selip. Itu yang kemudian pada masa masa sulit kemarin akhirnya warga isolasi mandiri di rumah tapi pemahaman kesehatan yang mungkin rendah seperti saturasi dan penggunaan tabung oksigen yang menyebabkan angka kematian," tandas dia.
***tags: #kematian #corona #semarang #hendrar prihadi
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Psikologi USM Terakreditasi Unggul
10 November 2025
Hari Pahlawan, Pemkot Harap Jadi Momen Bersama Bangun Semarang Lebih Baik
10 November 2025
Peringati Hari Pahlawan, Pemkab Sragen Gelar Upacara di TMP Hastana Manggala Negara
10 November 2025
USM Gelar Character Building untuk 90 Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP-K
10 November 2025
USM Raih Penghargaan “Merek Pilihan Jawa Tengah”
10 November 2025
Peringati Hari Pahlawan 2025, Kapolres Lilik Ardhiansyah Pimpin Ziarah di TMP Kusuma Tama Brebes
10 November 2025
KAI Daop 5 Purwokerto Layani 58.664 Peserta Edutrain Sepanjang 2025
10 November 2025
Dilema Pakan Ternak di Musim Hujan: Berlimpah tapi Sering Terkontaminasi Bakteri
10 November 2025
Garda Muda'45 Kabupaten Brebes Gelar Napak Tilas Hari Pahlawan 2025 di Desa Sindangheula
10 November 2025
BPS Jateng Mulai Survei Dampak Program Makan Bergizi Gratis, Targetkan Rampung 14 November
10 November 2025
USM Gelar Seminar Reformasi Peradilan, Kupas Peran Negara Jamin Independensi-Integritas Hakim
10 November 2025

