Sebagian Besar PKL di Kudus Tak Jualan selama PPKM
Ada yang berjualan secara daring memanfaatkan aplikasi gofood maupun grabfood.
Selasa, 27 Juli 2021 | 13:58 WIB - Ekonomi
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Kudus - Sebagian besar pedagang kaki lama (PKL) yang berjualan di jalan-jalan protokol Kabupaten Kudus Jawa Tengah memilih untuk tidak berjualan selama PPKM darurat maupun level 4 karena ada penyekatan.
"Dari 60-an pedagang yang biasa berjualan di sepanjang Jalan Sunan Kudus atau masuk dalam paguyuban PKL Pekojan, sekitar 11-an orang yang masih tetap berjualan selebihnya tidak berjualan," ungkap Ketua Paguyuban PKL Pekojan Kudus Mundloha di Kudus, Selasa (27/7).
BERITA TERKAIT:
KADIN Kota Semarang Gelar Semargres 2023 pada 1-30 November
Alun-alun Pati Jadi Zona Merah untuk PKL: Kami Cuma Cari Makan
Tindak Tegas Puluhan PKL Kranggan, Satpol PP Kota Semarang: Tak Ada Retribusi Masuk ke PAD
Nekat Dagang di Tepi Jalan, Puluhan Pedagang di Kanjengan Dirazia Satpol PP
Satpol PP Kota Semarang "Sikat Habis" 40 PKL Liar di Lingkar Simpang Lima, Ini Penyebabnya!
PKL yang masih tetap berjualan karena memang tidak ada alternatif lain untuk bisa mendapatkan pemasukan meskipun pembelinya sedikit. Dari sisi akses juga masih memungkinkan didatangi pembeli.
Sementara yang memilih tidak berjualan, dari sisi akses memang ada yang tidak memungkinkan untuk memaksakan diri sehingga memilih tidak berjualan. Namun, ada yang berjualan secara daring memanfaatkan aplikasi gofood maupun grabfood.
"Ketika ada pembeli, cukup diantarkan ke tempat sebelumnya berjualan karena driver ojek daring sudah paham kondisi tersebut. Beberapa pedagang yang tetap ingin berjualan ada yang pindah ke tempat lain," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Paguyuban PKL Alun-alun Kudus Margono mengakui ada yang masih tetap berjualan dengan mencari tempat lain, karena di kawasan Alun-alun terjadi penyekatan akses jalan dari berbagai arah sehingga pembeli pun dimungkinkan kesulitan menuju Alun-alun Kudus.
Jumlah pedagang yang berjualan dengan yang tutup, lanjut dia, masih lebih banyak yang tutup karena dari 54 pedagang diperkirakan hanya 10-an pedagang yang masih tetap berjualan.
"Rata-rata mereka pindah ke Jalan Veteran Kudus karena masih ramai karena tidak terkena penyekatan," kata Margono yang sehari-harinya berjualan es puter.
Sementara dirinya, lanjut dia, baru mulai berjualan sepekan terakhir di Jalan Jenderal Sudirman Kudus setelah tabungan yang digunakan untuk biaya hidup sejak PPKM darurat habis. Omzet penjualannya tentu tidak bisa dibandingkan ketika saat normal karena sehari hanya berkisar Rp150-an ribu, sedangkan sebelumnya berkisar Rp900 ribu hingga Rp1 juta per hari.
***tags: #pkl #kabupaten kudus #ppkm
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Pria Grobogan Ini harus Berlebaran di Penjara karena Edarkan Sabu
29 Maret 2024
Hanya Demi Konten, Dua Pemuda Jepara Ini Lempar Kucing ke Laut
29 Maret 2024
Empat Tempat Hiburan Malam di Semarang Disegel Satpol PP
29 Maret 2024
RD Minta Pemainnya Jaga Tren Positif Saat Lawan PSIS
29 Maret 2024
PT Pelni Cabang Semarang Kerahkan Enam Armada Kapal untuk Mudik Lebaran
29 Maret 2024
Rembang Perlu Kerja Keras Turunkan Angka Kemiskinan
29 Maret 2024
Polda Jateng Bagi-bagi Sembako dan Gelar Layanan Kesehatan di Magelang
29 Maret 2024
Membahayakan! Kapolres Pati Imbau Orangtua Tak Belikan Anak Sepeda Listrik
29 Maret 2024
Jelang Lengser, Jokowi Ingin Indonesia Kuasai 61 Persen Saham Freeeport
29 Maret 2024