Kelelahan Kronik Jadi Salah Satu Gejala Long Covid

Mereka, imbuh Agus juga ada yang mengalami sesak nafas atau nafas berat.

Selasa, 27 Juli 2021 | 22:30 WIB - Kesehatan
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta- Istilah Long Covid, menurut Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Dr dr Agus Dwi Susanto cukup marak akhir-akhir ini dibahas praktisi kesehatan yang sebelumnya sempat pula ramai membahas soal Post Covid Syndrome.

Long Covid, kata Agus banyak diartikan suatu kondisi atau gejala yang muncul pada pasien yang sembuh dari Covid-19 berdasarkan hasil tes usap yang negatif dan bisa terjadi berminggu-minggu, bahkan mencapai bulanan. Gejala itu, mulai dari kelelahan, sesak nafas, jantung berdebar, nyeri sendi, nyeri otot, bahkan hingga depresi.

BERITA TERKAIT:
Kemenag Sebut Vaksin COVID-19 Jadi Syarat Berangkat Haji
Profil Komjen Dharma Pongrekun, Perwira Tinggi yang Ungkap Covid-19 Sudah Direncanakan 
Apa itu Rockefeller Foundation yang Disebut sebagai Dalang Pandemi Covid-19 
Jenderal Bintang 3 Ungkap Covid-19 adalah Pandemi yang Direncanakan, Ini Dalangnya 
Vaksin Covid-19 Kini Berbayar, Berapa Harganya? 

Hal itu disampaikan Agus dalam dialog "Mewaspadai Efek Jangka Panjang Covid-19", di Media Center Gedung BPNB yang diakses di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kelelahan kronik, disebut Agus menjadi salah satu gejala yang dialami penyintas Covid-19 yang terkena fenomena Long Covid. 

Agus menyatakan dari berbagai publikasi sebagian besar merasakan kelelahan kronik. "Hasil publikasi di Inggris, Amerika Serikat dan China, sebagian besar merasakan kelelahan kronik. Lemah, letih. Di Inggris 60 persen mengalami itu," ucapnya.

Mereka, imbuh Agus juga ada yang mengalami sesak nafas atau nafas berat. Setidaknya 42 persen pasien yang sudan sembuh dari Covid-19 dan mengalami Long Covid merasakan hal itu.

Selain itu, lanjut Agus ada yang merasakan nyeri sendi, nyeri otot, bahkan gejala depresi, gejala sakit pada perut, gangguan perasa dan pembau.

Sedangkan menurut Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia Dr dr Isman Firdaus, pasien yang sembuh dari Covid-19 memang perlu harus dikawal kesehatannya. Kalau masih merasakan capek, maka perlu dipantau apakah fungsi jantungnya masih bagus.

"Di rumah bisa mulai olahraga lagi, jalan kaki, bersepeda ringan, sehingga otot jantung lebih nyaman dalam kondisi olahraga dan otot dilatih. Tentu jika stres tinggi, adrenalin tinggi, maka beban jantung berat," bebernya.

Penyintas Covid-19, disarankan Agus untuk melakukan pengecekan ke dokter jika memang dalam satu bulan masih merasakan lelah atau capek. "Tapi kalau seminggu atau dua minggu sudah baik kondisinya, olahraga bisa ditingkatkan," imbuhnya.

Isman menyatakan konsumsi makanan tentu harus yang empat sehat lima sempurna, porsi sayur dan buah harus lebih banyak ditambah protein dan lain-lain. "Sebisa mungkin setop merokok karena berbahaya bisa re-COVID," katanya.

***

tags: #covid-19 #inggris #amerika serikat #china

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI