Mahfud Sampaikan Empatinya, Warganet Ingatkan Harusnya yang Berkuasa Bisa Mencegah
Harusnya anda minta maaf di awal awal pandemik udah anggap enteng dengan keluarin joke joke gak patut.
Selasa, 27 Juli 2021 | 17:29 WIB - Kesehatan
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Jakarta- Niat hati ingin menyampaikan rasa empatinya, namun yang ada banyak warganet yang nyinyir menanggapi cuitan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Mahfud Md.
"Mengharukan. Ada seorang kaya raya di Jatim meninggal ketika sdg menunggu antrean penanganan. Ada juga Profesor kedokteran senior menyerahkan kesempatan kepada yuniornya untuk menggunakan satu satunya oksigen yang tersisa ketika keduanya sama sama terserang Covid. Sang profesor kemudian wafat." cuit Mahfud, pada Senin (26/7/2021).
BERITA TERKAIT:
Jokowi Nilai Hadi Tjahjanto Mampu Jabat Menkopolhukam
Sah, Presiden Jokowi Lantik AHY Sebagai Menteri ATR
Rabu Siang, Jokowi Bakal Lantik AHY Jadi Menteri ATR
Mahfud MD akan Serahkan Surat Penguduran Diri ke Jokowi Sore Ini
Mahfud MD Mundur dari Jabatan Menkopolhukam, Ganjar: Semoga Calon Lain Mengikuti
"Sebelum wafat Profesor itu bilang kepada yuniornya, “Kamu muda, masih punya kesempatan lama untuk mengabdi. Pakailah oksigen itu”. Itu cerita haru. Tapi banyak cerita bagus dimana orng yg terinfeksi Covid 19 dan sempat ditangani dan menjalani perawatan dengan tenang dan ikut prokes bisa sembuh." lanjut cuit Mahfud.
Cuitan Mahfud itu kemudian banyak ditanggapi oleh warganet. "Dua pasien covid saya wafat dalam semalam dan baca tweet ini kayak menyulut api. Mengharukan? Gak pak, saya menyesal. Menyesal ga bisa nolong lebih karena ga punya kuasa. Semoga penyesalan juga dirasakan orang orang yang berkuasa mencegah lonjakan ini dari awal." tulis Dwita Rian Desandri @wita_desandri.
Bahkan ada yang menuliskan cuitan tersebut seperti kunjungan Presiden Jokowi ke apotek beberapa waktu lalu. "Lalu pemerintah ngapain Prof??? Ini kok semacam pesan yang sama dengan kunjungan Presiden ke apotek ya.. kalau Presiden, orang kaya, profesor kedokteran saja susah dapat obat dan perawatan, gimana nasib rakyat jelata yang tidak punya kekuatan apa apa? Ingat pasal 34 dan 27/2 dong Prof.." tulis Meinova Kanita, @meinovakanita.
Bahkan ada yang mempertanyakan kenapa Mahfud haru mendengar cerita itu. "...Sungguh pemikiran yg qntl banget dari seorang profesor. Bisa2nya terharu atas sebuah tragedi dan itu berasal dari pejabat tinggi sekaliber menko. Gak punya malu anda ini...Harusnya anda minta maaf di awal awal pandemik udah anggap enteng dengan keluarin joke joke gak patut..." tulis akun @kafiradikalis.
"Mengharukan bagi sesama korban, bukan bagi bagian yang harusnya bisa berbuat lebih untuk menyelamatkan. Cerita seperti ini harusnya jadi memalukan bagi pengambil kebijakan, masa iya polisi terharu liat korban tak berdaya dibantai penjahat? Gak merasa? Ya sudahlah, salah kami sendiri." imbuh @WendyTangmar.
Cuitan Menkopolhukam tersebut tercatat mendapat balasan komen lebih dari 4600, di retweet sebanyak 5800 kali.
Mengharukan. Ada seorang kaya raya di Jatim meninggal ktk sdg menunggu antrean penanganan. Ada jg Profesor kedokteran senior menyerahkan kesempatan kpd yuniornya utk menggunakan satu2nya oksigen yg tersisa ketika keduanya sama2 terserang Covid. Sang profesor kemudian wafat.
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) July 26, 2021
***tags: #menkopolhukam #warganet
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Gunung Marapi Erupsi, Bandara Minangkabau Hentikan Operasional Sementara
28 Maret 2024
KPK Tetapkan Windy Idol sebagai Tersangka Kasus Pencucian Uang
28 Maret 2024
Rp85 Miliar dari DBHCHT untuk Kesehatan, RSUD Kudus Tambah Ruang ICU
28 Maret 2024
Diimpor Secara Ilegal, Sejumlah Produk Senilai Rp9,3 Miliar Dimusnahkan Kemendag
28 Maret 2024
Pemkab Magelang Adakan GPM di Halaman Kantor Kecamatan Dukun
28 Maret 2024
Ayunkan Celurit di Jatingaleh Semarang, Tersangka Ridwan: Habis Minum Miras, Refleks
28 Maret 2024
Bea Cukai Jateng DIY Dorong Penyerapan 8.000 Tenaga Kerja di Jawa Tengah
28 Maret 2024
Pemerintah Pastikan Jalan Nasional di Jateng Siap Dilintasi Pemudik Lebaran 2024
28 Maret 2024