Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

Luhut Ajak Diskusi Banyak Pihak Terkait penanganan Covid-19

Ekonom senior dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, yang mengikuti rakor itu juga memberikan masukan mengenai perlunya pemanfaatan dan keterlibatan mahasiswa.

Rabu, 04 Agustus 2021 | 11:35 WIB - Kesehatan
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta- Diskusi secara virtual dilakukan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dengan mengundang berbagai pihak untuk terus mendukung pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Pihak-pihak tersebut antara lain Forum Dewan Guru Besar Indonesia (FGDB), Ikatan Dokter Indonesia, pengamat ekonomi, hingga perwakilan himpunan mahasiswa.

Luhut dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/8/2021), mengatakan diskusi virtual itu dilaksanakan pada Selasa (3/8) kemarin. Pertemuan itu, kata Luhut sengaja diagendakan untuk memberikan informasi mengenai upaya pemerintah mengendalikan pandemi Covid-19 dan tentu saja meminta masukan serta saran yang solutif.

BERITA TERKAIT:
Wapres Gibran dan Luhut Binsar Pandjaitan Isi Materi di Retreat Kepala Daerah
Tanggapi Tagar 'Indonesia Gelap,'Luhut: Kau yang Gelap, Bukan RI
Elon Musk Tiba di Bali Minggu Pagi, Bahas Peluncuran Roket hingga Mangrove
Kenaikan Pajak Hiburan Ditunda, Ini Penjelasan Menko Marves Luhut
Kereta Cepat Whoosh Resmi Dioperasikan, Luhut: Gratis hingga Pertengahan Oktober

"Saya juga minta masukan dari bapak ibu sekalian untuk menghadapi keadaan kita khusus mengenai kasus Covd-19 ini, lebih khusus lagi Delta variant ini. Peran Bapak-Ibu kami perlukan untuk membantu apa saja yang sudah dikerjakan pemerintah untuk mengendalikan pandemi," ucap Luhut.

Pemerintah, menurut Luhut telah menyusun dan membuat formula pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia. Secara umum ada tiga aspek, yaitu mengurangi potensi penularan dengan menerapkan 3M dan 3T, kemudian mengurangi durasi kontak, dan melakukan vaksin.

Pada kesempatan itu, Prof Widodo dari Universitas Islam Indonesia (UII) menyampaikan dukungan kepada Luhut atas kerja dan upaya pemerintah yang telah dan akan dilakukan untuk menanggulangi pandemi Covid-19 di Indonesia, termasuk Jawa dan Bali

Widodo kemudian menilai selama ini banyak pihak dan oknum yang menyerang dan menilai upaya penanggulangan Covid-19 yang dikomandoi Luhut sudah gagal. "Sebetulnya kalau ada orang yang bertanya apakah pemerintah telah gagal menangani pandemi, itu pertanyaan yang salah karena saat ini perang melawan pandemi masih proses dan belum selesai," katanya.

Apa yang sudah dikerjakan dan dilakukan pemerintah, menurut Widodo sudah baik dan tepat dengan melibatkan semua pihak ketika membuat sebuah kebijakan atau aturan. "Kalau dalam suasana pandemi, semua stakeholder harus dilibatkan, community leader, center of study, dan sejauh ini semua stakeholder sudah dilibatkan, stakeholder ini termasuk politician mereka jangan hanya berkomentar," kata Widodo.

Setelah pertemuan itu, Luhut kemudian malam harinya menggelegar rapat koordinasi bersama seluruh kepala daerah di Pulau Jawa dan Bali, epidemiolog, Ikatan Dokter Indonesia, pengamat ekonomi, hingga perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai universitas di Jawa Bali.

Luhut dalam kesempatan itu, menjabarkan peta rencana atau road map pengendalian pandemi yang telah disusun. Dia menuturkan bahwa pembukaan aktivitas ekonomi akan tergantung kepada pencapaian vaksinasi, serta implementasi dari 3T dan 3M.

Pada Rakor itu, Luhut minta agar bulan Agustus dimanfaatkan untuk meningkatkan cakupan tiga aspek di atas. "Setiap Pangdam, Kapolda, menulis capaian tracing dari tiap-tiap daerah, sehingga kita dapat memprediksi kapan target kita 1:10 bisa segera tercapai. Pemda saya juga minta bantuannya untuk ikut memantau tracing ini, semua harus kompak. Semua laporan menggunakan bahasa yang sama agar kita bisa mengejar target dengan baik," beber Luhut.

Ekonom senior dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, yang mengikuti rakor itu juga memberikan masukan mengenai perlunya pemanfaatan dan keterlibatan mahasiswa bukan hanya mahasiswa kedokteran dan bidang medis, tapi juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa lainnya untuk membantu pemerintah dalam melakukan program 3T, misalnya menjadi tenaga input kasus tracing di lapangan.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Leon Alvinda Putra dan Ketua PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Raihan Ariatama, dalam Rakor itu mengatakan bahwa Mahasiswa siap membantu dan mendukung langkah pemerintah.

Selain itu, mereka memberikan masukan kepada Luhut terkait upaya penanganan Covid-19 Jawa dan Bali. Mereka menuturkan bahwa mahasiswa kedokteran yang saat ini memasuki tingkat akhir bisa dilibatkan atau diperbantukan menjadi tenaga kesehatan, dengan catatan keterlibatan mereka harus dijadikan atau diformulasikan menjadi sistem kredit semester (SKS) yang sudah diambil, serta bisa dikaitkan dengan program kampus merdeka sehingga jadi mereka tetap mendapatkan kredit dalam kuliah.

"Saya setuju sekali tujuan Kampus Merdeka ini dan akan segera menghubungi Menteri Nadiem untuk segera merealisasikan permintaan teman-teman mahasiswa ini, supaya pandemi ini dapat diatasi bersama-sama," pungkas Luhut.

***

tags: #luhut bisnar pandjaitan #menko marves #jawa dan bali #bem ui #universitas indonesia

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI