Bahlil: OSS Berbasis Risiko Dirancang Indosat
OSS tersebut, kata Bahlil telah disempurnakan setelah diberlakukannya Undang-undang (UU) Cipta Kerja dengan melibatkan 18 Kementerian Lembaga (KL).
Senin, 09 Agustus 2021 | 14:43 WIB - Ekonomi
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Jakarta- Presiden Joko Widodo, Senin (9/8/2021) secara resmi meluncurkan sistem perizinan online terpadu atau Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko. OSS tersebut dirancang oleh perusahaan seluler PT. Indosat Tbk (ISAT).
Hal itu disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Oleh itu, Menteri Investasi dan Indosatakan bertanggung jawab bila ada masalah. "Kami jujur sampaikan yang kerjakan ini adalah Indosat, jadi bukan perusahaan kaleng-kaleng Pak (Jokowi). Kalau ada trouble, Indosat dan kami sebagai Menteri Investasi yang akan bertanggung jawab," ucap Bahlil dalam acara peluncuran sistem OSS Berbasis Risiko, Senin (9/8/2021).
BERITA TERKAIT:
Bahlil Lahadalia Siap Maju Caleg DPR RI dari Dapil Papua pada 2029
Bahlil Minta Sri Mulyani Menambah Anggaran DAK DPMPTSP di Daerah
Bahlil Minta Indosat Ooredoo Bantu UMKM promosikan Produknya
Percepat Realisasi Investasi UEA, Jokowi Bentuk Tim Khusus
Menteri Investasi Bertemu Chairman Foxconn Bahas Investasi Industri Baterai
OSS tersebut, kata Bahlil telah disempurnakan setelah diberlakukannya Undang-undang (UU) Cipta Kerja dengan melibatkan 18 Kementerian Lembaga (KL). Sehingga seluruh izin yang dibutuhkan kalangan dunia usaha sudah bisa diakses lewat aplikasi ini. "Kami laporkan aplikasi ini sudah mulai kami tes sejak rabu kemarin, dan alhamdulillah sudah stabil," imbuhnya.
Bahlil menerangkan, aplikasi buatan Indosat itu mampu menghubungkan empat aspek, yakni pertama, aplikasi ruang lingkup kabupaten/kota, kedua, aplikasi provinsi, ketiga untuk K/L dan keempat aplikasi yang ada di Kementerian Investasi.
Adanya beberapa daerah yang belum terkoneksi internet dan listrik, diakui Bahlil akan memungkinkan terjadinya kendala dalam pelaksanaan OSS. "Dalam implementasi ini kami akan yakin ada kendala-kendala terutama di daerah-daerah yang belum ada listriknya, atau listriknya ada setengah hari. Jadi tak semua wilayah Indonesia sudah berlistrik juga," ujarnya.
Oleh itu, Bahlil menyatakan saat ini pihaknya bersama Indosat tengah merumuskan agar OSS itu tetap berjalan di daerah yang belum ada koneksi internet dan listrik. "Kemudian ada daerah mohon maaf jaringan internet belum memadai. caranya gimana? Online full dan semi online. Jadi kalau daerah yang listrik 6 jam per hari, dia akan urus izin pada saat listrik dinyalakan. Untuk daerah yang belum ada listrik, internet, ini yang sedang kami rumuskan, dengan Indosat agar implementasi dari OSS berjalan" pungkas Bahlil.
***tags: #bahlil #indosat #menteri investasi
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Diresmikan Kapolri, 28 SPPG Diharapkan Penuhi 96.000 Penerima Manfaat
18 Juli 2025

Menag dan Gubernur Sultra Bahas Rencana Pendirian Asrama Haji
18 Juli 2025

Satu Orang Tewas dalam Kecelakaan di Jaksel
18 Juli 2025

Sebanyak 461 Pemuda di Indonesia Ikuti Program Magang ke Jepang
18 Juli 2025

Kanim Wonosobo Gelar Operasi Serentak TKA WIRAWASPADA, Ini Hasilnya
18 Juli 2025

Polisi Sita 351 Kontainer terkait Kasus Tambang Batu Bara Ilegal di IKN
18 Juli 2025

KPK Dampingi Agustina Gerak Cepat Benahi Internal Pemkot Semarang
18 Juli 2025

Bupati Paramitha Luncurkan Penyaluran CPP untuk Bantuan Pangan Beras Tahun 2025
18 Juli 2025