Mendikbudristek Nadiem Makarim, Foto: Istimewa

Mendikbudristek Nadiem Makarim, Foto: Istimewa

Banyak yang Alami KDRT, Nadiem Ingin Anak Segera Balik ke Sekolah

Dampak belajar jarak jauh bagi anak antara lain kehilangan kesempatan belajar dan mempengaruhi psikologis anak.

Senin, 23 Agustus 2021 | 11:11 WIB - Didaktika
Penulis: Ririn . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Mendikbud Ristek Nadiem Makarim ingin anak-anak segera balik bersekolah. Pasalnya ada sejumlah dampak yang dialami anak yang belajar secara online.

"Bapak dan ibu anggota Komisi X sudah tahu, saya dari bulan Januari, bahkan dari tahun kemarin, saya dan tim kami di Kemendikbud Ristek posisisnya sudah jelas, secepat dan seaman mungkin semua anak harus balik sekolah, itu posisi kita sudah sangat jelas," ungkap Nadiem dalam raker dengan Komisi X DPR RI yang disiarkan akun YouTube DPR, Senin (23/8).

BERITA TERKAIT:
Pemerintah Hapus Pramuka sebagai Ekstrakurikuler Wajib di Sekolah 
Prioritas Mendikbudristek Pasca Museum Nasional Terbakar: Selamatkan Artefak
UPGRIS Setuju Mahasiswa Tak Wajib Membuat Skripsi untuk Lulus
Badan Bahasa Targetkan Ada 80 Ribu Kosakata Baru 
Nadiem Makarim Luncurkan Aturan untuk Cegah Kekerasan di Lingkungan Pendidikan 

Nadiem Makarim menjelaskan bahwa pada saat sudah terjadi 30% anak-anak belajar tatap muka di sekolah, tiba-tiba Covid-19 varian Delta memukul Indonesia. Hal ini membuat Nadiem dan Kemendikbud sedih.

"Pada saat itu terjadi, bapak-ibu anggota Komisi X, tim Kemendikbud itu salah satu minggu tersedih kita lah. Kita sudah kerja keras untuk mendorong daerah yang sulit sekali didorong untuk membuka sekolahnya akhirnya mereka membuka, tiba-tiba delta variant melanda," ujarnya.

Lebih lanjut, Nadiem Makarim menegaskan bahwa kementerian dalam posisi sama, yakni ingin anak-anak segera sekolah tatap muka. Sebab, dampak belajar jarak jauh bagi anak antara lain kehilangan kesempatan belajar dan mempengaruhi psikologis anak.

"Sekarang kita sudah melihat bahwa perjuangan kita, posisi kita masih jelas, setiap kali diskusi dengan kementerian-kementerian lain, posisi kami selalu sama, secepat mungkin. Ini sudah terlalu lama kondisi psikologis anak kita dan kognitif learning loss anak kita sudah terlalu kritis, kita harus secepat mungkin membuka dengan protokol kesehatan yang ketat," ucapnya.

Selain itu, dampak dari belajar jarak jauh bagi anak yang diungkap Nadiem adalah adanya kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT. Nadiem mengatakan belajar tatap muka tak dipaksakan, wali murid memiliki hak agar anak tetap belajar dari rumah.

"Jadi saya tidak harus menjelaskan lagi apa risikonya, ini kita sudah ada penurunan capaian belajar, banyak anak putus sekolah, apa lagi perempuan. Di berbagai macam daerah banyak learning loss yang dampaknya permanen, kekerasan terjadi dalam rumah tangga, ini kita semua sudah tahu, semua kita adalah orang tua, atau anak, atau punya teman, yang sudah mengalami ketegangan melaksanakan PJJ, jadi ini harus segera kita akselerasi," pungkasnya.

***

tags: #nadiem makarim #anak #kdrt

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI