Zulhas Sebut PAN Jadi Jembatan Pemerintah dan Umat Islam
PAN mengaku kepentingan rakyat menjadi hal utama.
Selasa, 31 Agustus 2021 | 12:21 WIB - Politik
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam pidato sambutannya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II mengaku merasa terhormat setelah diajak dalam rapat partai koalisi pemerintah. Zulhas menyebut hal tersebut membuktikan bahwa pemerintah tidak jauh dari Islam.
"PAN diajak rapat partai koalisi pemerintah. Tentu Ini suatu kehormatan bagi kami diajak. Diminta menyampaikan pikiran-pikiran. Ada kesan bahwa pemerintah sebagian jauh dari Islam, saya mengatakan tidak. Buktinya, Pak Jokowi memilih wakilnya tokoh Islam nomor satu," ungkap Zulhas, Selasa (31/8)
BERITA TERKAIT:
Unggah Momen Bertemu Gibran, Zulhas: Bismillah Mas Wali
Konsolidasi Pemenangan di Pileg 2024, PAN Brebes Gelar LKAD
Jadi Bahan Olokan Warganet Gegara Punya Nama Asli Sri Mulyati, Bebizie Kesal dan Bongkar Fakta Ini
Prabowo Curhat Sulitnya Cari Cawapres
Prabowo Diprediksi Jadi Capres Koalisi Besar dengan Dukungan Empat Partai, Apa Saja?
Zulhas mengatakan PAN akan mengambil peran tersebut sebagai jembatan antara pemerintah dan umat Islam. Dirinya meminta pemerintah dan umat Islam tidak berjauhan.
"PAN akan mengisi peran penting ini. Harus ada yang mengisi peran ini. Komunikator. Jembatan. Solidarity maker. pemerintah dan Islam tidak boleh berjauhan, apalagi dibentur-benturkan," imbuhnya.
Sikap politik PAN dinilai Zulhas selama ini sudah jelas, yakni kritis namun tetap solutif. "Sikap politik PAN selama ini jelas, kritis tetapi solutif. PAN selalu hadir dengan gagasan dan kerja nyata untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan seluruh rakyat Indonesia lalu kita menggaungkan politik gagasan. PAN bekerja semaksimal mungkin untuk rakyat kita," jelasnya.
"Politik kita politik gagasan, bukan aliran," imbuhnya.
Lebih lanjut, Zulhas menyampaikan PAN tidak pernah berpikir apakah menjadi bagian dari koalisi pemerintah atau mengambil peran sebagai oposisi. Menurutnya, kepentingan rakyat menjadi hal utama bagi PAN.
"PAN tidak pernah berpikir apakah menjadi bagian dari koalisi kekuasaan atau menjadi oposisi. Bagi PAN, yang terpenting adalah kepentingan rakyat. Jika kehadiran PAN bisa memberi solusi, saat Republik memanggil, PAN selalu siap untuk NKRI," imbuhnya.
Zulhas menjelaskan PAN berkeinginan menghadirkan demokrasi yang bernilai. Maksudnya, demokrasi yang menghasilkan pemerintahan yang baik, peraturan yang baik dengan segala sistem yang baik pula.
"PAN ingin menghadirkan demokrasi yang bernilai. Karena demokrasi yang bernilai akan menghasilkan pemerintahan yang baik, menghasilkan regulasi dan undang-undang yang baik, membuat sistem yang baik. Dengan begitu bangsa akan maju," tutupnya.
***tags: #pan #pemerintah #zulhas #umat islam
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Jelang Lengser, Jokowi Ingin Indonesia Kuasai 61 Persen Saham Freeeport
29 Maret 2024
Perputaran Uang Selama Ramadan dan Lebaran 2024 Diprediksi Tembus Rp157,3 Triliun
29 Maret 2024
99 Napi Nasrani di Lapas Semarang Ikuti Ibadah Paskah
29 Maret 2024
Pria Asal Banyumas Ditemukan Tewas di Kamar Kos Bergas Semarang
29 Maret 2024
Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi karena Diduga Mau Perang Sarung
29 Maret 2024
Tersandung Kasus Korupsi Timah, Ini Peran Suami Sandra Dewi
29 Maret 2024
Kenapa Paskah Berkaitan dengan Telur? Ini Penjelasannya
29 Maret 2024
Tujuh Iklan Jadul Tema Puasa Ramadan, Bikin Nostalgia
29 Maret 2024