Kantor Perwakilan Bank Indonesia  Tegal menggelar kegiatan Sosialisasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah dengan tema “Wawasan Kebangsaan Melalui Cinta, Bangga dan Paham Rupiah” lewat webinar, Sabtu (4/9/2021). Foto. Dok/kuasakata.com

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal menggelar kegiatan Sosialisasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah dengan tema “Wawasan Kebangsaan Melalui Cinta, Bangga dan Paham Rupiah” lewat webinar, Sabtu (4/9/2021). Foto. Dok/kuasakata.com

Bank Indonesia Tegal Gelar Sosialisasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah

Peredaran uang palsu di wilayah kerja KPw BI Tegal pada tahun 2020 tercatat sebanyak 7.024 bilyet, meningkat 34 % dibandingkan pada tahun 2019 sebanyak 5.246 bilyet. 

Sabtu, 04 September 2021 | 17:27 WIB - Ekonomi
Penulis: Eko S . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Tegal- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal menggelar kegiatan Sosialisasi Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah dengan tema “Wawasan Kebangsaan Melalui Cinta, Bangga dan Paham Rupiah”, Sabtu (4/9/2021).

Menurut Kepala KPw BI Tegal, M Taufik Amrozy, tujuan dari kegiatan Sosialisasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah adalah untuk memperkuat kecintaan, kebanggaan, dan pemahaman terhadap Rupiah kepada kaum muda (generasi millennial) bahwa Rupiah bukan hanya sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI, namun juga sebagai simbol kedaulatan negara.

BERITA TERKAIT:
Pemkab Cilacap dan BI Adakan Edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah
Guru Penggerak di Cilacap Dapat Edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah dari BI
Sepekan ke Depan Rupiah Diprediksi Masih Lemah karena Konflik Timur Tengah 
Viral! Pedagang di Arab Saudi Tawarkan Barang Pakai Bahasa Indonesia, hingga Sebut Nama Jokowi
Nilai Tukar Rupiah Turun seiring Serangan Rudal di Polandia

"Kecintaan terhadap Rupiah ditumbuhkan dengan cara mengenali filosofi uang Rupiah, bagaimana merawat uang Rupiah, dan menjaga diri dari tindak kejahatan uang palsu dengan pengetahuan ciri – ciri keaslian uang Rupiah," lanjutnya.
 
Menurut Taufik Amrozy, kebanggaan terhadap Rupiah ditanamkan dengan cara menjaga kedaulatan uang Rupiah sebagai simbol negara berdaulat, menggunakan uang Rupiah dalam setiap transaksi, dan memaknai uang Rupiah sebagai alat pemersatu bangsa. 

"Pemahaman terhadap Rupiah dikampanyekan dengan cara menjelaskan fungsi Rupiah tidak hanya sebagai alat pembayaran, namun juga sebagai alat penyimpan nilai sehingga menumbuhkan sikap bijak berbelanja dan sikap hemat. Hal ini akan menumbuhkan budaya menabung dan berinvestasi untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional," tandasnya.

Taufik Amrozy mengemukakan, melalui soialisasi yang bekerjasama dengan Kodim 0712 Tegal ini, mahasiswa Generasi Baru Indonesia (GenBI) dan kaum Millenial pada umumnya diharapkan dapat membantu mengkomunikasikan kebijakan BI terutama Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah kepada komunitas mahasiswa dan masyarakat umum lainnya.

Dalam kesempatan itu, Ia menandaskan, peredaran uang palsu di wilayah kerja KPw BI Tegal pada tahun 2020 tercatat sebanyak 7.024 bilyet, meningkat 34 % dibandingkan pada tahun 2019 sebanyak 5.246 bilyet. 

"Tingkat pemusnahan uang Rupiah juga masih tinggi. Pada tahun 2020 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal telah memusnahkan uang kertas sebanyak 75,8 juta bilyet, meningkat 19 % dibandingkan tahun 2019 sebanyak 63,5 juta bilyet," tegas Taufik Amrozy.
 
Hal ini, terangnya, menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat dalam merawat dan memperlakukan uang Rupiah masih rendah, akibat masih rendahnya literasi masyarakat terhadap uang Rupiah

"Dari latar belakang tersebut di atas, maka  edukasi terkait Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah (CBP) digelar oleh KPw BI Tegal," pungkas Taufik Amrozy.

***

tags: #rupiah #bank indonesia #kpw bi

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI