Bengawan Solo Tercemar, PDAM Khawatirkan Cadangan Air Minum
Biaya Operasional PDAM Solo membengkak sampai 100 persen.
Kamis, 09 September 2021 | 13:28 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Ririn
KUASAKATACOM, Solo - Adanya pencemaran limbah ciu di Bengawan Solo mengakibatkan pembengkakan biaya operasional erusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo, Jawa Tengah. Selain itu, pencemaran juga berpengaruh terhadap cadangan air minum untuk pelanggan di Kota Surakarta.
Dirut PDAM Solo, Agustan menerangkan bahwa pencemaran ini menimbulkan dampak bagi PDAM Solo. "Dampak adanya pencemaran limbah ciu ke perusahaan tentunya ada, karena kita tidak bisa memproduksi air." tuturnya, Kamis (9/9/2021).
BERITA TERKAIT:
Luapan Sungai Bengawan Solo Rendam 117 Rumah di Lamongan
Jasa Tirta I Gelar Patroli Air Bengawan Solo Wilayah Hulu
Berniat Buang Sampah, Seorang Pemuda Tewas Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Klaten
Bengawan Solo Meluap, Sejumlah Dukuh di Sragen Banjir
Usai Beli Rokok, Pemuda di Sragen Ceburkan Diri ke Sungai Bengawan Solo
Agustan mengatakan, cadangan air di tempat penampungan saat ini yang masih cukup aman yakni di angka 3,9 meter. Namun, dengan berhentinya operasional pengolahan air di intake Semanggi bisa menimbulkan kekhawatiran menipisnya cadangan air minum untuk pelanggan.
Agustan menerangkan, jika nantinya air di tempat penampungan habis maka PDAM Solo harus mensuplai air menggunakan tangki. "Kita tidak bisa menjual, kalau sampai pasokan habis kita menyiapkan pasokan air dari (mata air) Cokrotulung. Butuh pengangkutan itu sebagai tanggap daruratnya perusahaan." ujarnya.
Kepada pihak yang berwenang, ia berharap agar semakin memperhatikan kondisi ini. Pasalnya, jika pencemaran terus berulang maka PDAM Solo pelanggan juga akan mengalami dampak yang cukup besar.
"Kita berharap kepada pengelola wilayah sungai ini diperhatikan, karena PDAM juga sebagai pelanggan. Teman-teman yang mengampu wilayah sungai, kejadian ini agar tidak terulang," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penecemaran itu juga mengakibatkan terjadinya pembengkakan biaya operasional lantaran pengolahan air dari Bengawan Solo harus dilakukan secara ekstra.
"Rata-rata sehari biaya untuk operasional mencapai Rp 5 juta, kalau ada kejadian ini maka pengeluaran bisa naik 100 persen." jelasnya.
Agustan menambahkan, dengan kondisi air yang kurang bagus maka proses pengolahan harus dilakukan lebih lama. Dengan begitu, imbuh dia, maka biaya yang harus dikeluarkan juga lebih besar.
"Sebenarnya saya tidak ke arah itu (membengkaknya biaya operasional, red.) tetapi kesadaran masyarakat dalam melayani bersama-sama," tukasnya.
***tags: #bengawan solo #pencemaran #limbah #ciu #pdam
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Seorang Pria Ditemukan Tak Bernyawa dalam Kamar Mandi di Kembangan
15 Januari 2025
Beasiswa KGSP: Peluang Emas untuk Studi di Universitas Terbaik Korea Selatan
15 Januari 2025
Mengulik Beasiswa Luar Negeri ala Belajar Semenit oleh Akun TikTok @vincdels
15 Januari 2025
"Together Unstoppable" Jadi Tema Perayaan Ulang Tahun Ke-7 Harris Sentraland Semarang
15 Januari 2025
Kebakaran Landa Sejumlah Bangunan di Kemayoran Gempol
15 Januari 2025
PT Sritex Pailit, Karyawan PT Biratex Industries Pilih di PHK Daripada Going Concern
15 Januari 2025
Menag Nasaruddin Umar Minta Penghulu Berkontribusi Turunkan Angka Perceraian
15 Januari 2025
Demi Keadilan Jamaah, Ketua MUI Cholil Nafis Serukan Perbaikan Sistem Dana Haji
15 Januari 2025
Gunung Semeru Kembali Erupsi dengan Tinggi Letusan Mencapai 900 Meter
15 Januari 2025
MUI dan Delegasi Akademisi Oman Bahas Potensi Kerja Sama Internasional
15 Januari 2025
Selamat! Dua Dosen Universitas Semarang Dapat SK Guru Besar
15 Januari 2025