Geger bungkus petasan dari lembaran Al-Quran di Ciledug, Foto: Istimewa

Geger bungkus petasan dari lembaran Al-Quran di Ciledug, Foto: Istimewa

Viral Petasan dari Lembaran Alquran, MUI: Penghinaan!

Ada adab dalam memperlakukan Alquran jika lembaran sudah lusuh.

Senin, 13 September 2021 | 08:04 WIB - Ragam
Penulis: Ririn . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - MUI mendukung kepolisian menyelidiki bungkus petasan yang diduga menggunakan lembaran Alquran. MUI menilai petasan yang dibungkus dari mushaf Alquran itu salah satu bentuk penghinaan.

"Terkait dengan adanya petasan yang bungkusnya dari lembaran Alquran tentu ini sangat disayangkan, dan ini adalah bentuk dari penghinaan. Artinya mushaf Alquran meskipun sudah tak terpakai kemudian dipakai untuk bungkus petasan," ungkap Wasekjen MUI M Ziyad kepada wartawan, Minggu (12/9).

BERITA TERKAIT:
3,3 Kilogram Serbuk Bahan Petasan Hasil Operasi Pekat Dimusnahkan
Polisi Tetapkan Delapan Orang Jadi Tersangka Kasus Petasan Maut
Dua Warga Malang Terluka Akibat Ledakan Petasan Rakitan
Ledakan Petasan di Jember Sebabkan Sebuah Rumah Hancur
Ledakan Bubuk Petasan di Jember Hancurkan Rumah, Satu Orang Terluka

Lebih lanjut, ia mengatakan ada adab dalam memperlakukan Alquran jika lembaran sudah lusuh. Pertama adalah dengan cara mengubur di tempat yang aman.

"Maka pertama mestinya kita lihat apa sih sesungguhnya mushaf Alquran itu. Para ulama 4 mazhab menyatakan bahwa definisi mushaf yang dimaksud meliputi segala bagian yang terdapat tulisan ayat Alquran pada cetakan mushaf tersebut. Karena itulah ada beberapa perlakuan terkait dengan mushaf. Ada adabnya," jelasnya.

"Di kalangan para ulama ada beberapa pendapat, yang pertama misalnya dari beberapa ulama saya secara global saja, dari 4 mazhab dari ada dua pandangan, yang pertama memperlakukan mushaf Alquran misalnya kertasnya udah lusuh dan usang tetapi tulisannya masih terbaca maka langkah yang pertama supaya tidak dibuang sembarang tempat dan supaya tidak terinjak orang maka dikubur, jadi kita gali kemudian kita kubur, itu pun tidak boleh di jalan yang dilalui orang, atau di tempat-tempat yang misalkan pembuangan sampah atau tempat tercemar, karena Alqran itu adalah mulia," kata dia.

Kedua, Ziyad menjelaskan lembaran mushaf Alquran itu diperlakukan dengan cara dibakar. Hal itu agar untuk menghindari agar ayat Alquran tidak terinjak oleh orang banyak.

"Yang kedua adalah dengan cara dibakar, maksudnya dibakar dengan makna yang sudah sangat lapuk tadi, supaya menghindari kalau misalkan dirobek-robek itu masih ada tulisannya, kemudian akan terinjak orang, jadi membakar jangan dipahami untuk merendahkan, bukan, menghindarkan agar tidak terinjak orang. Tapi pandangan yang umum adalah kubur supaya tidak terinjak orang lain," katanya.

Lebih lanjut, Ziyad menilai jika pembuat petasan dengan sengaja menggunakan lembaran Alquran untuk bungkus petasan, maka itu tindakan yang tidak dibolehkan. Sebab, dianggap telah merendahkan Alquran.

"Kalau ada orang yang menggunakan secara sengaja, maka itu adalah tindakan yang tidak dibolehkan karena dianggap sebagai bentuk perendahan terhadap Alquran itu sendiri. Tetapi kan kita tidak tahu apa motifnya orang pembuat petasan ini," tuturnya.

Ziyad menduga pihak yang menggunakan lembaran Alquran itu bungkus petasan itu kurang pengetahuan. Menurutnya, berbahaya jika lembaran Alquran jika ditemukan oleh orang yang kurang pengetahuan.

"Saya menduga ini lebih pada nilai edukatif, tak terdidik. Tidak memiliki pengetahuan, tidak memiliki wawasan terkait bagaimana adab dan memperlakukan kemuliaan Alquran. Sehingga orang yang membuat petasan itu asal ketemu kertas saja. Lah ini yang berbahaya menemukan kerja Alquran kalau orang tidak mengetahui pendidikan," kata dia.

Namun demikian, Ziyad meminta masyarakat menahan diri. Dia mengajak agar tidak saling menghakimi dan menunggu polisi selesai mengusut kasus ini.

"Tentu dalam hal ini saya kira kita semua harus menahan diri, jangan kemudian menghakimi atau mencari orang tadi. Biar kan ini oleh aparat diusut, ini apa motifnya. Apa karena ketidaktahuan atau secara sengaja, kalau sengaja jelas ini adalah bentuk ketidakadaban terhadap kita suci kendati itu pun sudah lusuh," tutupnya,

***

tags: #petasan #alquran

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI