Logo Muhammadiyah, Foto: Istimewa

Logo Muhammadiyah, Foto: Istimewa

Muhammadiyah: Motif Pembuat Petasan dari Lembaran Alquran Harus Diusut

Serpihan lembaran Alquran ini berasal dari petasan saat acara pernikahan sebuah keluarga di Ciledug.

Senin, 13 September 2021 | 09:51 WIB - Ragam
Penulis: Ririn . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Sobekan lembaran Alquran dari bekas petasan membuat geger warga Ciledug Tangerang Banten. PP Muhammadiyah mendorong pihak kepolisian mengusut motif pabrik petasan menggunakan lembaran Alquran sebagai bungkus petasan.

"Dilihat motivasinya, apa mereka ada kesengajaan atau tidak. Atas pabrik yang masif gitu dari Al-Quran atau apa. Kan bisa saja mereka beli kertas itu satu abrek, tidak diketahui kertas apa. Mudah-mudahan tidak sengaja," ungkap Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad, Minggu (12/9).

BERITA TERKAIT:
3,3 Kilogram Serbuk Bahan Petasan Hasil Operasi Pekat Dimusnahkan
Polisi Tetapkan Delapan Orang Jadi Tersangka Kasus Petasan Maut
Dua Warga Malang Terluka Akibat Ledakan Petasan Rakitan
Ledakan Petasan di Jember Sebabkan Sebuah Rumah Hancur
Ledakan Bubuk Petasan di Jember Hancurkan Rumah, Satu Orang Terluka

Untuk itu, ia meminta agar kasus ini diusut tuntas jika ada unsur kesengajaan. Dia menegaskan bahwa Alquran adalah lembaran yang perlu dihormati.

"Saya kira kalau itu disengaja, mempunyai niatnya tidak baik, melecehkan ya mungkin perlu diusut. Karena itu kita kan menganggap lembaran Al-Qur'an itu sesuatu yang perlu kita hormati, kita jaga," jelasnya.

Diketahui, serpihan lembaran Alquran ini berasal dari petasan saat acara pernikahan sebuah keluarga di Ciledug. Dadang memahami bahwa pihak keluarga yang menggelar hajatan tidak mengetahui bungkus petasan yang mereka beli di pasar itu.

"Kalau keluarga jelas tidak akan tahu. Tetapi yang pabriknya yang harus dilihat, apakah mereka bermotivasi melecehkan atau tidak," tukasnya.

Selain itu, Dadang juga mengajak masyarakat untuk tidak membakar petasan karena situasi pandemi. Dia menyarankan agar biaya untuk membeli petasan itu disumbangkan untuk orang yang membutuhkan.

"Berhati-hati dan tidak usah bakar petasanlah, dalam suasana seperti ini prihatin dengan Covid, dari pada pakai beli petasan dipakai beli kebutuhan sehari-hari ya, dibagikan kepada orang-orang. Kan petasan itu semacam ekspresi kegembiraan, dan suasana begini kan kita masih prihatin," pungkasnya.

***

tags: #petasan #alquran #muhammadiyah

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI