Bahasa Jawa Menjadi Pintu Masuk Pendidikan Karakter
Pelestarian bahasa daerah memerlukan sinergi dari para pemangku kepentingan.
Kamis, 16 September 2021 | 12:38 WIB - Budaya
Penulis:
. Editor: Ririn
KUASAKATACOM, Solo - Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menggelar Diseminasi Model Pembelajaran Bahasa dan Sastra di Sekolah Dasar dan Menengah Provinsi Jawa Tengah di Hotel Lorin, Kota Solo, pada 13-16 September 2021. Kegiatan ini diikuti oleh 140 peserta yang dibagi dalam empat kelas, yakni 2 kelas guru SD dan 2 kelas guru SMP. Peserta terdiri atas guru bahasa Jawa SMP dan guru pemandu muatan lokal sekolah dasar dari kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Dr Ganjar Harimansyah mengatakan bahwa upaya pelestarian bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa, memerlukan sinergi dari para pemangku kepentingan. Guru mata pelajaran bahasa Jawa menjadi ujung tombak keberhasilan pelestarian bahasa di dunia pendidikan.
BERITA TERKAIT:
BBPJT Resmi Buka Pendaftaran Duta Bahasa Jawa Tengah 2024
BBPJT Adakan Bimtek Pengajar Utama Revitalisasi Bahasa Daerah Tingkat SMP
Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Gelar Bimtek Penyuntingan untuk 16 Mahasiswa Magang
Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Terima 17 Mahasiswa Magang dari Undip dan Unpad
Mahasiswa PBSI UPGRIS Gelar Seminar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
“Berdasarkan pengalaman revitalisasi bahasa di berbagai negara, revitalisasi bahasa berbasis pendidikan di sekolah sangat efektif untuk menjamin keberlangsungan upaya pelestarian bahasa daerah yang berkesinambungan,” kata Ganjar
Setelah kegiatan diseminasi tersebut, jelas Ganjar, dihasilkan luaran (output) model pembelajaran bahasa dan sastra Jawa untuk tingkat SD dan SMP.
“Peserta diharapkan bisa mendiskusikan model pembelajaran yang tepat dan inovatif untuk peserta didik, yakni model pembelajaran menulis dan membaca aksara Jawa, membaca dan menulis geguritan, pidato, undha usuk, dan mendongeng,” jelasnya
Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Sekolah Menengah Pertama pada Dinas Pendidikan Kota Solo, Abdul Haris Alamsyah, menyatakan bahwa bahasa Jawa menjadi pintu masuk pendidikan karakter karena bahasa Jawa mengajarkan sopan santun, etika, dan estetika. bahasa Jawa dapat dilestarikan dan dikembangkan jika dibiasakan penggunaannya dalam berkomunikasi sehari-hari.
“Kita harus rumangsa melu handarbeni, merasa memiliki, terhadap bahasa kita sendiri, bahasa Jawa. Jangan sampai orang luar yang malah menggunakan dan mempelajarinya,” kata Alamsyah.
Alamsyah berharap bahasa Jawa diajarkan dan dilestarikan di Kota Solo dan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah. Guru master atau guru utama yang terlatih harus bisa menyampaikan kepada guru-guru lain di daerahnya.
“Guru harus membimbing membaca dan menulis aksara Jawa serta membimbing tata krama kepada peserta didik. Dengan begitu, diperoleh pengetahuan, keterampilan, dan karakter secara baik,” ujar dia
***tags: #balai bahasa provinsi jawa tengah #bahasa jawa
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Penemuan Mayat Tanpa Kepala di Kali Tangerang Gegerkan Warga
28 Maret 2024
Antisipasi Peredaran Makanan Tak Layak Konsumsi, Dinkes Wonosobo Gelar Inspeksi
28 Maret 2024
Gunung Marapi Erupsi, Bandara Minangkabau Hentikan Operasional Sementara
28 Maret 2024
KPK Tetapkan Windy Idol sebagai Tersangka Kasus Pencucian Uang
28 Maret 2024
Rp85 Miliar dari DBHCHT untuk Kesehatan, RSUD Kudus Tambah Ruang ICU
28 Maret 2024
Diimpor Secara Ilegal, Sejumlah Produk Senilai Rp9,3 Miliar Dimusnahkan Kemendag
28 Maret 2024
Pemkab Magelang Adakan GPM di Halaman Kantor Kecamatan Dukun
28 Maret 2024
Ayunkan Celurit di Jatingaleh Semarang, Tersangka Ridwan: Habis Minum Miras, Refleks
28 Maret 2024
Bea Cukai Jateng DIY Dorong Penyerapan 8.000 Tenaga Kerja di Jawa Tengah
28 Maret 2024
Pemerintah Pastikan Jalan Nasional di Jateng Siap Dilintasi Pemudik Lebaran 2024
28 Maret 2024