BPBD Cilacap Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
BPBD telah menyiagakan perahu karet di sejumlah desa yang rawan banjir.
Kamis, 16 September 2021 | 20:34 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Cilacap - BPBD Kabupaten Cilacap Jawa Tengah menyiapkan sejumlah antisipasi kemungkinan terjadi bencana hidrometeorologi pada musim hujan khususnya di wilayah rawan banjir dan longsor.
"Kami sudah melakukan pemberitahuan kepada para camat untuk segera mengingatkan masyarakat terhadap akan segera datangnya musim hujan yang jauh lebih awal dibanding tahun-tahun sebelumnya. Itu sesuai dengan rilis BMKG termasuk ancaman bencana hidrometeorologi," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Wijonardi, Kamis (16/9).
BERITA TERKAIT:
5.014 Warga Terdampak Banjir Masih Bertahan di Pengungsian Kudus
Tercebur Sumur, Seorang Lansia Ditemukan Meninggal Dunia
BPBD Cilacap Umumkan Ancaman Banjir Rob, Masyarakat Diminta Waspada
Kabar Jembatan Sungai Serayu Rusak karena Banjir, BPBD Cilacap: Itu Hoax!
Pemkab Siapkan Lahan Relokasi Korban Tanah Bergerak di Karanggintung Cilacap
Ia menambahkan, berdasarkan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG, pihaknya segera mengambil langkah-langkah antisipasi dan meminta para camat untuk menyiagakan material maupun personel khususnya di desa-desa dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi.
Bahkan, lanjut dia, pihaknya juga telah menyiagakan perahu karet di sejumlah desa yang rawan banjir seperti di wilayah Sidareja dan sekitarnya yang rutin terjadi banjir.
"Kami sudah cek persiapannya dan UPT (Unit Pelaksana Teknis) kami yang di Sidareja juga sudah dicek kesiapsiagaannya termasuk peralatannya. Perahu karet yang kurang sehat, ada yang bocor kayak di Majenang, sudah kami tarik ke sini untuk diperbaiki," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengakui jika pada Kamis (16/9) terjadi banjir di Desa Brebeg, Kecamatan Jeruklegi, sehingga mengakibatkan sejumlah rumah warga terendam dan akses jalan sempat terputus.
Menurut dia, pihaknya masih mempelajari kejadian banjir di Desa Brebeg apakah situasional ataukah memang sebelumnya sering terjadi.
"Rencananya kami mau ke sana untuk mengecek guna mendengarkan informasi dari Pak Kadesnya. Kalau itu sudah rutin, banyak orang beranggapan pendangkalan sungai yang jadi alasan," katanya.
Lebih lanjut, Wijonardi mengatakan sungai secara alami akan menerima guguran tanah pertanian dan sebagainya di wilayah hulu yang kemudian terbawa aliran air, sehingga sesampainya di hilir seperti daerah Brebeg terjadi endapan atau sedimentasi.
Menurut dia, penggalian atau normalisasi aliran sungai dari sedimentasi hanyalah upaya agar tidak terjadi pendangkalan.
"Aliran air tentunya menuju ke daerah rendah. Kalau tahu itu daerahnya rendah, dibangun rumah tidak sesuai dengan standar elevasi air tertinggi, mau sampai kapan tetap terendam rumahnya, logis kan itu," pungkasnya.
***tags: #bpbd cilacap #bencana hidrometeorologi
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Diskusi Bersama Notaris, Kemenkum Jateng Bahas Perpanjangan Usia Jabatan
19 Juli 2025

Seorang Wanita Ditemukan Tewas di Semarang, Diduga Sudah Meninggal Lima Hari
19 Juli 2025

Napoli Resmi Datangkan Pemain Asal Belanda Noa Lang dari PSV Eindhoven
19 Juli 2025

Setelah Indonesia, Giliran Malaysia Bantai Brunei Darussalam 7-1
19 Juli 2025

Pemain Timnas Indonesia Ivar Jenner Masuk Tim Utama FC Utrecht
19 Juli 2025

Ibu dan Anak Nekat Jadi Kurir Narkoba, Kini Terancam 20 Tahun Penjara
19 Juli 2025

Indonesia vs Filipina: Garuda Muda Menang Tipis 1-0
19 Juli 2025

Jarah Warung Kelontong, Dua Pelaku Tawuran Ini Dibekuk Polisi
19 Juli 2025

Praktik Harmoni Indonesia Layak Ditunjukkan ke Dunia
19 Juli 2025

Bank Jateng-Pemkot Magelang Percepat Penyaluran 20.000 KPR FLPP untuk MBR
19 Juli 2025

Bupati Sragen Resmikan Bangsal Baru dan Layanan HD RSUD Gemolong
19 Juli 2025