Turki Berencana Perbanyak Rudal S-400, AS Mengancam
Menurut Washington, rudal S-400 produksi Rusia menimbulkan ancaman bagi jet tempur F-35 dan sistem pertahanan NATO.
Senin, 27 September 2021 | 23:55 WIB - Internasional
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Istanbul- Meskipun Amerika Serikat memberikan sanksi terhadap pimpinan Direktorat Industri Pertahanan Turki, Ismail Demir, dan tiga karyawan lainnya pada Desember usai Turki memperoleh kiriman gelombang pertama S-400. Namun tidak membuat negara tersebut mundur dari pembelian itu.
Bahkan Presiden Turki Tayyip Erdogan menyatakan negaranya akan membeli lebih banyak sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia. Erdogan menandaskan Turki tidak dapat memperoleh sistem pertahanan udara dari sekutu NATO mana pun dengan persyaratan yang memuaskan.
BERITA TERKAIT:
Menag dan Dubes Turki Bahas Kerja Sama Bidang Agama, Budaya, hingga Pendidikan
Istanbul Kembali Diguncang Gempa Susulan Magnitudo 4,3
Korban Luka Gempa Bumi Istanbul Turki Naik Jadi 236 Orang
Indonesia Pertimbangkan Beri Bebas Visa Kunjungan kepada Turki, Proses Aturannya Disiapkan
Turki Jalankan Restorasi Terbesar Hagia Sophia untuk Hadapi Ancaman Gempa
“Di masa depan, tidak ada yang bisa ikut campur dalam sistem pertahanan seperti apa yang kami peroleh, dari negara mana dan pada tingkat apa,” ucap Erdogan, belum lama ini.
"Tidak ada yang bisa mengganggu itu. Kami adalah satu-satunya yang membuat keputusan seperti itu," tegasnya.
Washington sebelumnya mengancam adanya pengiriman gelombang kedua rudal tersebut akan memicu sanksi baru, namun pembicaraan terus berlanjut antara Rusia dan Turki.
Menurut Washington, rudal S-400 produksi Rusia menimbulkan ancaman bagi jet tempur F-35 dan sistem pertahanan NATO yang lebih luas. Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengaku telah mendesak Turki terkait pembelian itu. “Kami mendesak Turki di setiap level pertemuan untuk tidak mempertahankan sistem S-400 dan menahan diri dari membeli peralatan militer tambahan Rusia,” katanya.
“Kami terus menjelaskan kepada Turki bahwa setiap pembelian senjata baru Rusia yang signifikan akan dikenai sanksi di bawah Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA),” sambungnya.
Turki menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri AS telah dianggap Amerika Serikat sebagai sekutu dan teman dan mencari cara untuk memperkuat kemitraan mereka "bahkan ketika kami tidak setuju."
Pada Rabu mendatang Erdogan dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Rusia guna membahas berbagai isu termasuk kekerasan di barat laut Suriah.
tags: #turki #amerika serikat #rusia #rudal
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Telkomsel Perkuat Kolaborasi Transformasi Digital Era 5G di Sektor Manufaktur
13 Juni 2025

5.000 Pelari Meriahkan Smartfren Run 2025
13 Juni 2025

Wagub Jateng Tinjau Penanganan Banjir Rob Sayung Demak
13 Juni 2025

Yoyok Sukawi Ancam Pecat Pelaku Mafia Bola
13 Juni 2025

Semarakkan Sauto Expo, Sembilan Dealer Mobil Hadirkan Produk Andalannya
13 Juni 2025

Kemenkum Jateng Sabet Juara Pada Turnamen Minisoccer Trofeo Integritas
13 Juni 2025

Dua Anggota DPRD Jateng Salurkan Dana Aspirasi untuk Desa Tengki Brebes
13 Juni 2025

16 Taruna Akpol Latihan Kerja di Polres Sragen
13 Juni 2025

Kasus Guru Tendang Murid di Demak Berakhir Damai
13 Juni 2025