Pemanfaatan Tanaman Herbal di Jateng Perlu Ditingkatkan
Pemprov Jateng memberi ruang dalam upaya penguatan sistem pelayanan kesehatan tradisional.
Sabtu, 02 Oktober 2021 | 08:01 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Semarang - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mendorong masyarakat meningkatkan pemanfaatan beragam tanaman herbal untuk pengobatan tradisional. Terlebih, Jateng merupakan salah satu daerah penghasil aneka tanaman herbal dengan pasar jamu dan obat tradisional hingga mancanegara.
"Ini kita dorong lagi supaya ilmu yang turun-temurun dari nenek moyang kita menjadi lebih dikenal masyarakat luas. Jangan sampai kita kalah dengan Singapura, Malaysia, India, maupun negara-lainnya yang juga memiliki tradisi pengobatan tradisional," kata Gus Yasin, di Semarang, Jumat (1/10/2021).
BERITA TERKAIT:
Perkuat Program Swasembada Pangan, Nana Sudjana: Pemprov Jateng Optimalisasi Sektor Perikanan
Pemprov Jateng Borong 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah dari Kemendagri
Opsen Pajak Kendaraan Bermotor Mulai Berlaku 5 Januari 2025, Pemprov Jateng Jalin Kerjasama
Pemprov Jateng Raih Penghargaan Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah 2024
Sukses Wujudkan 79 Sekolah Damai, Pemprov Jateng Berkomitmen Terus Lakukan Penambahan
Gus Yasin menjelaskan dari tradisi memanfaatkan beragam tanaman herbal nusantara sebagai jamu atau obat tradisional, tidak sedikit perusahaan-perusahan yang mengolah tanaman kaya khasiat itu menjadi produk jamu dan obat tradisional yang telah menembus pasar ekspor.
"Diharapkan ilmu yang turun-temurun ini, benar-benar bisa dikenalkan lagi kepada masyarakat. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, yang mana kita mengkonsumsi obat-obatan terlalu banyak, kenapa tidak didukung dengan tumbuh-tumbuhan yang ada di sekeliling kita untuk vitamin C dan vitamin lainnya," jelasnya.
Untuk meningkatkan pemanfaatan pengobatan tradisional, menurutnya edukasi dan dampingan dari pemerintah perlu terus didorong. Terlebih tidak sedikit masyarakat yang memberi label atau informasi bermacam khasiat tanaman-tanaman herbal untuk pengobatan tanpa sumber yang jelas. Sehingga ini perlu dampingan dari Dinas Kesehatan dan instansi terkait agar tidak terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaan obat herbal.
"Jangan sampai inginnya mengobati malah jadi sengsara. Mungkin karena takarannya terlalu tinggi sehingga berlawanan, ini perlu pendampingan," terang dia.
Ia menambahkan, Pemprov Jateng pun memberi ruang dalam upaya penguatan sistem pelayanan kesehatan tradisional. Antara lain para kepala daerah kabupaten maupun kota, memberikan ruang bagi usaha pengobatan tradisional komplementer di daerah.
Selain itu, bahan-bahan tradisional yang akan digunakan sebagai produk tradisional sedapat mungkin sebagai upaya pemberdayaan lokal guna meningkatkan ekonomi masyarakat dan pelayanan kesehatan konvensional seperti puskesmas dan rumah sakit membuka pelayanan kesehatan konvensional komplementer atau terintegrasi.
"Tidak kalah penting yakni dukungan APBD bagi penguatan layanan kesehatan tradisional komplementer," tandas dia.
***tags: #pemprov jateng #gus yasin #wakil gubernur jawa tengah #tanaman herbal
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
BAZNAS Bersama Wamenlu RI Bahas Strategi Pengiriman Bantuan untuk Palestina
19 Januari 2025
TNI AL Targetkan Pembongkaran Pagar Laut Ilegal di Tangerang Rampung 10 Hari
19 Januari 2025
BAZNAS Salurkan Bantuan kepada Warga Terdampak Banjir
19 Januari 2025
Sejak Peristiwa Kebakaran Glodok Plaza, Polisi Terima Delapan Kantong Jenazah
19 Januari 2025
Sebanyak 36.240 Lahan Wakaf Madrasah Dilakukan Akselerasi Sertifikasi, Ini Tujuannya
19 Januari 2025
Ganggu Nelayan Cari Nafkah, Pagar Laut Ilegal di Tangerang Dibongkar TNI AL
19 Januari 2025
Niat Bantu Dorong Motor, Pria di Jakut Jadi Korban Pembegalan
19 Januari 2025
Vaksinasi 7 Ribu Sapi di Pacitan Ditargetkan Rampung Akhir Januari
19 Januari 2025
Waketum MUI Harap Gencatan Senjata di Gaza Permanen
19 Januari 2025
Kemensos Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat
19 Januari 2025
Kemenag Mulai Pembangunan Ratusan Green KUA pada Maret Mendatang
19 Januari 2025