Ilustrasi

Ilustrasi

Hari Ini, Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Bakal Menguat

Penguatan rupiah selain itu juga dipengaruhi adanya dukungan dari membaiknya sentimen pasar.

Jumat, 15 Oktober 2021 | 10:10 WIB - Ekonomi
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta- Seiring turunnya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat, akan berimbas pada akhir pekan ini, Nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta diprediksi menguat.

Jumat (15/10/2021) pagi, nilai Rupiah menguat 48 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp14.070 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.118 per dolar AS.

BERITA TERKAIT:
Rupiah Lemas Ditekuk Dolar AS Rp16.200 
Nilai Tukar Rupiah Turun seiring Serangan Rudal di Polandia
Jumat Pagi, Rupiah Menguat 31 Poin ke Posisi Rp14.902 per Dolar AS
Selasa Pagi, Rupiah Menguat 22 Poin
Hari Ini, Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Bakal Menguat

Menurut pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat (15/10), kemarin Nilai tukar mnguat cukup dalam. "Kemungkinan momentum penguatan tersebut bisa berlanjut hari ini seiring dengan terkoreksinya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS. Yield tenor 10 tahun sudah terkoreksi ke bawah 1,6 persen selama dua hari beruntun," ucapnya.

Terkoreksinya imbal hasil (yield) obligasi AS, kata Ariston mungkin karena pasar mendapatkan data inflasi produsen AS di bawah ekspektasi. Semalam data inflasi dari sisi produsen AS untuk September mengalami kenaikan 8,6 persen (yoy) tapi di bawah ekspektasi pasar 8,7 persen (yoy).

Penguatan Rupiah selain itu juga dipengaruhi adanya dukungan dari membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko yang ditandai dengan penguatan indeks-indeks saham global.

Indeks Asia, pagi hari ini terlihat bergerak menguat. Penguatan indeks saham tersebut didukung oleh laporan pendapatan perusahaan yang membaik di masa pandemi.

Proyeksi kenaikan surplus perdagangan, lanjut Ariston karena kenaikan harga komoditas ekspor juga mendukung penguatan Rupiah. Pasar hari ini menantikan data neraca perdagangan September dengan proyeksi surplus 3,84 miliar dolar AS. "Namun di sisi lain, pasar masih mewaspadai sentimen tapering yang bisa membalikkan Rupiah," sambungnya.

Rupiah hari ini, diprediksi Ariston berpotensi menguat ke kisaran Rp14.090 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp14.150 per dolar AS.

Pada Kamis (14/10) lalu, Rupiah ditutup menguat 100 poin atau 0,7 persen ke posisi Rp14.118 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.218 per dolar AS.

***

tags: #nilai tukar #rupiah #dolar #amerika serikat

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI