Unika Gelar Kick Off Meeting FGD Program Pengembangan Desa Wisata
Perguruan tinggi dapat memberikan sumbangsih untuk kemajuan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Sabtu, 16 Oktober 2021 | 01:45 WIB - Didaktika
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Semarang- Salah satu aktor penting dalam Dunia Usaha dan lndustri (DUD) kepariwisataan adalah desa wisata. desa wisata adalah wisata kawasan pedesaan dengan konsep suasana yang menyajikan keaslian pedesaan. Potensi pengembangan desa wisata sangat besar dan luas, yang meliputi atraksi, akomodasi, makanan minuman (kuliner), serta kebutuhan wisata lainnya.
Dalam rangka pengembangan desa wisata, Unika Soegijapranata menggelar acara Kick Off Meeting Focus Group Discussion Program "Pengembangan Startup NUSA untuk Peningkatan Kapasitas dan Promosi desa wisata sebagai Aset Pariwisata Nasional", beberapa waktu lalu.
BERITA TERKAIT:
Polda Jateng Akui Minta Video ke Sejumlah Akademisi, tapi Untuk Pemilu Damai
Rektor Unika Soegijapranata sebut Ada Oknum Polisi Minta Video Narasi Kinerja Jokowi
Mahasiswa DKV Unika Soegijapranata Soroti Pengelolaan Limbah Pangan dalam Pameran Aksarasa
Unika Soegijapranata Gelar Piknik untuk 51 Pensiunan
Maret 2024, Unika Soegijapranata Punya Gedung Fakultas Kedokteran Lengkap dengan Mini Hospital
Acara tersebut yang diselenggarakan di Hotel Aston Inn ini dihadiri oleh Ketua Yayasan Sandjojo Dr Ir Paulus Wiryono Priyatamtama SJ, Wakil Rektor Bidang Riset Inovasi dan Publikasi Unika Soegijapranata Robertus Setiawan Aji Nugroho ST M Comm IT PhD, Ketua Tim Program Startup NUSA Dr Rr MI Retno Susilorini ST MT, para moderator dan pemateri serta undangan dari perwakilan AKSI ( Asosiasi Kluster Indonesia), perwakilan Bappeda Provinsi Jateng, perwakilan Disporapar Provinsi Jateng, dan perwakilan sembilan desa wisata.
Dalam pesan sambutannya Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Publikasi Unika Robertus Setiawan Aji Nugroho ST M Comm IT PhD mengharap perguruan tinggi dapat memberikan sumbangsih untuk kemajuan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
“Dalam sesi kunjungan Rektor Unika ke Bapak Ganjar Pronowo selaku Gubernur Jawa Tengah beberapa waktu lalu, Pak Ganjar mengingatkan agar Perguruan tinggi tidak menjadi menara gading. Riset-risetnya atau penelitiannya jangan hanya ada di publikasi jurnal dan buku saja, tetapi harus bisa sampai ke desa,” kata Robertus.
Ia lantas bersyukur bahwa program yang digagas oleh tim Dr Rr MI Retno Susilorini, berhasil membawa apa yang dihasilkan di Universitas langsung ke desa. Maka acara ini, lanjutnya, sungguh bermakna bagi Unika Soegijapranata dan kesejahteraan masyarakat desa pada umumnya.
Acara Kick Off Meeting FGD Program pengembangan Startup NUSA dibuka secara simbolis oleh Ketua Yayasan Sandjojo Dr Ir Paulus Wiryono Priyatamtama SJ, dan dilanjutkan acara pemaparan materi yang diawali oleh Ketua Program Pengembangan Startup NUSA untuk Peningkatan Kapasitas dan Pomosi desa wisata, Dr Rr MI Retno Susilorini.
“Unika Soegijapranata yang memiliki PIP (Pola Ilmiah Pokok) "Eko-Pemukiman" (Eco-Settlement) memandang pentingnya kerjasama 'Triple-Helix' antara Perguruan Tinggi-DUDI Pemerintah untuk dapat mendorong keberlanjutan desa wisata melalui Program "Pengembangan Startup NUSA untuk Peningkatan Kapasitas dan Pomosi desa wisata sebagai Aset Pariwisata Nasional" yang didukung oleh pendanaan Matching Fund 2021,” terang Dr Rr MI Retno Susilorini.
Pengembangan Startup NUSA dalam program ini diharapkan menjadi nilai penting yang spesial dan unik untuk mendukung desa wisata berkelanjutan, karena memiliki fitur-fitur yang ramah lingkungan dan responsive-gender.
Proses pengembangan Startup NUSA dalam program ini, kata dia, menjadi satu rangkaian dengan scale-up, komersialisasi, dan ekspansi, sehingga pengembangan bisnis dan komersialisasi dari Startup NUSA melalui Startup NUSA Company yang direncanakan akan menjadi salah satu upaya menjamin keberlanjutan pasca program, lanjutnya.
“Startup NUSA merupakan sebuah aplikasi yang menjembatani desa wisata dengan masyarakat umum. Aplikasi ini menjadi salah satu media promosi bagi desa wisata, sekaligus memberikan fasilitas akses bagi masyarakat untuk berinteraksi dan bertransaksi. Aplikasi NUSA memiliki berbagai fitur utama yaitu: (1) NUSA map, (2) NUSA store, (3) NUSA stay, (4) NUSA care, (5) NUSA information, (6) NUSA Mitigation, (7) NUSA eco edu, dan (8) NUSA e-clinic. Sistem akan dikembangkan ke dalam dua platform, berbasis mobile (gawai) dan berbasis web,” bebernya.
Adapun sembilan desa wisata dimaksud adalah meliputi (1) desa wisata Kandri, Kota Semarang, (2) desa wisata Lerep, Kabupaten Semarang, (3) desa wisata Pentingsari, Kabupaten Sleman, (4) desa wisata Candirejo, Kabupaten Magelang, (5) desa wisata Hijau Jari Solah Bilebante, Kabupaten Lombok Tengah, (6) desa wisata Karangrejo, Kabupaten Magelang, (7) desa wisata Samiran, Kabupaten Boyolali, (8) desa wisata Batulayang, Kabupaten Bogor, dan (9) desa wisata Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara.
***tags: #unika soegijapranata #desa wisata #kabupaten sleman
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Sebuah Rumah di Pasar Rebo Hangus Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
28 Maret 2024
KPK dan Pemkot Semarang Terus Koordinasi Pencegahan Korupsi
28 Maret 2024
Penemuan Mayat Tanpa Kepala di Kali Tangerang Gegerkan Warga
28 Maret 2024
Antisipasi Peredaran Makanan Tak Layak Konsumsi, Dinkes Wonosobo Gelar Inspeksi
28 Maret 2024
Gunung Marapi Erupsi, Bandara Minangkabau Hentikan Operasional Sementara
28 Maret 2024
KPK Tetapkan Windy Idol sebagai Tersangka Kasus Pencucian Uang
28 Maret 2024
Rp85 Miliar dari DBHCHT untuk Kesehatan, RSUD Kudus Tambah Ruang ICU
28 Maret 2024
Diimpor Secara Ilegal, Sejumlah Produk Senilai Rp9,3 Miliar Dimusnahkan Kemendag
28 Maret 2024
Pemkab Magelang Adakan GPM di Halaman Kantor Kecamatan Dukun
28 Maret 2024
Ayunkan Celurit di Jatingaleh Semarang, Tersangka Ridwan: Habis Minum Miras, Refleks
28 Maret 2024
Bea Cukai Jateng DIY Dorong Penyerapan 8.000 Tenaga Kerja di Jawa Tengah
28 Maret 2024