Boyolali Bakal Ubah Sistem Kesehatan, Tak Ada Lagi Posyandu Balita

KUASAKATACOM, Sragen – Pemkab Boyolali bakal merubah sistem kesehatan di Kota Susu. Di antaranya yakni dengan mendirikan pos kesehatan RT.

Asisten II Bidang Pereknomian dan Pembangunan Boyolali, Insan Adi Asmono menerangkan bahwa pembangunan pos kesehatan di tiap RR merupakan bagian program pembangunan berbasis lingkungan yang mulai dikembangkan Pemkab Boyolali.

BERITA TERKAIT:
Cegah Stunting, Menkes Ingatkan Orangtua Rutin Timbang Berat Badan Anak di Posyandu
34 Napi Lansia Lapas Semarang Ikuti Senam dan Pemeriksaan Kesehatan
Hari Kesehatan Nasional, Alfamart Gelar Layanan Kesehatan Gratis di Polaman Semarang
37 Napi Lansia Lapas Semarang Ikuti Program Posyandu
Kuatkan Peran Posyandu, Pemkot Magelang Targetkan Penurunan Stunting Turun 3 Persen Tiap Tahun

Dalam hal ini, kata dia, masyarakat dilibatkan aktif dalam pembangunannya dengan sejumlah parameter. “Boyolali sudah mulai melangkah ke depan, terkait dengan mulai dilaksanakannya program Monitoring Center for Development (MCD) atau pusat kendali pembangunan yang berbasis lingkungan di tingkat RT.” tuturnya, Rabu (20/10/2021).

“Ini sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.” terangnya.

Menurut Adi, sistem kesehatan yang ada saat ini kurang ideal. Meski ada Posyandu, namun pendekatannya berbeda- beda, ada Posyandu balita, Posyandu lansia, remaja maupun Germas. Semua berjalan sendiri sehingga tidak efisien.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ketidakefektifan itu akan dikendalikan dengan membuat satu pos kesehatan di tiap RT. Jadinya, semua pos dilebur dan dijadikan satu.Nantinya, pos kesehatan yang ada sekaligus mencakup balita, remaja, lansa dan gerakan kesehatan lainnya.

Sehingga ketika ini terjadi, Puskesmas membuat perjanjian kapitasi berbasis kinerja, kontak langsung dengan masyarakat yang tersebar di RT- RT. “pos kesehatan RT memiliki peran strategis bagi pengembangan kesehatan masyarakat. Total jumlah RT di seluruh Boyolali sebanyak 6.649.” tukasnya.