Kelurahan Tanjung Mas Semarang Jadi Percontohan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Penanganan stunting di Kelurahan Tanjung Mas menjadi contoh yang luar biasa, yaitu dengan membuat percontohan dapur untuk mengatasi anak-anak stunting.

Selasa, 09 November 2021 | 04:50 WIB - Ragam
Penulis: Holy . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang- Pemerintah pusat melalui Kementerian pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mencanangkan Kelurahan Tanjung Mas di Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang sebagai kelurahan Ramah pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak atau Kelurahan RPPPA, pada Senin (8/11/2021).

Pencanangan itu pun dihadiri langsung oleh Menteri pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau yang akrab disapa Bintang Puspayoga, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, serta Ketua TP PKK Kota Semarang Krisseptiana.

BERITA TERKAIT:
Sukses Berdayakan Perempuan, Pemkab Wonosobo Raih Anugerah Parahita Ekapraya
Digitalisasi Diberbagai Bidang, Jadi Potensi Besar Percepat Pemberdayaan Perempuan
Semarang Miliki Rumah Gizi, Menteri PPPA Bintang Puspayoga: Bisa Jadi Inspirasi Wilayah Lain
Kelurahan Tanjung Mas Semarang Jadi Percontohan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Brebes Pertahankan Anugerah Parahita Ekapraya Kategori Utama

Adapun Menteri PPPA, Bintang Puspayoga menuturkan Kelurahan Tanjung Mas menjadi yang pertama sebagai kelurahan percontohan dalam hal pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sekaligus upaya penanganannya. 

“Kita akan awali di Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang untuk mewujudkan Kelurahan RPPPA. Dari sini kita buat indikator-indikator kita sampaikan ke pusat, lalu kita sebarluaskan ke kota-kota seluruh nusantara ini,” tutur Bintang.

Bintang pada kesempatan tersebut juga menyampaikan jika program daerah ramah perempuan dan peduli anak sampai saat ini baru menyentuh wilayah desa saja. Padahal wilayah kelurahan yang padat penduduk rawan permasalahan penduduk. “Selama ini panduan kami baru bergulat pada desa ramah perempuan dan peduli anak,” imbuhnya. 

Sementara itu, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo justru mengapresiasi program Dapur Sehat yang dijalankan di Kelurahan Tanjung Mas sebagai upaya penanganan anak stunting.

“Penanganan stunting di Kelurahan Tanjung Mas menjadi contoh yang luar biasa, yaitu dengan membuat percontohan dapur untuk mengatasi anak-anak stunting. Diperhatikan gizi seimbangnya seperti apa, kemudian nanti kita bagi ini. Jumlahnya 79 anak, inilah yang kita atasi menjadi percontohan," kata Hasto.

Terkait hal itu, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Kelurahan Tanjung Mas sebagai kelurahan rintisan nasional dalam hal penanganan stunting. Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun tak menampik jika Tanjung Mas memang saat ini menjadi salah satu wilayah yang menjadi fokusnya.

"Untuk ukuran Kota Semarang, angka kemiskinan di Kelurahan Tanjung Mas memang rlaltif masih butuh perhatian, termasuk juga terkait persoalan stunting, Tanjung Mas juga menjadi kelurahan dengan jumlah kasus stunting tertinggi, Untuk itu kami berterima kasih atas perhatian yang diberikan oleh ibu Menteri PPPA dan Bapak Kepala BKKBN," ujar Hendi. 

Di sisi lain Wali Kota Semarang tersebut juga menyebutkan telah melakukan berbagai upaya penanganan angka stunting melalui berbagai program, diantaranya SANPIISAN (Sayangi Dampingi Ibu dan Anak Kota sEmarang), GEPUK PEPES (Gerakan Pekerja Perempuan Sehat), RAISA (Rawat Ibu Bersalin), aplikasi Sayang Bunda, Pelangi Nusantara, dan Program Dapur Sehat. 

Hendi pun juga berkomitmen untuk terus mendorong masyarakat untuk aktif saling mambantu dalam penanganan permasalahan perempuan dan anak. “Banyak program yang kita buat, tetapi intinya kita ingin menggerakkan masyarakat untuk saling membantu, saling mensupport," pungkasnya

***

tags: #pemberdayaan perempuan #bkkbn #hasto wardoyo #kelurahan tanjung mas #stunting

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI