IJTI Sayangkan Sikap Syahrul Yasin Limpo dan Stafnya Mengusir Jurnalis Saat Liput Kegiatan Mentan di Jambi

Pihak kementerian pertanian berdalih insiden itu bukan pengusiran namun upaya untuk mengurangi kerumunan di dalam gudang.

Selasa, 09 November 2021 | 13:54 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta- Merespon aduan dari Pengurus Daerah (Pengda) IJTI Jambi terkait insiden pengusiran para jurnalis yang tengah meliput acara pelepasan mobil ekspor pinang di CV. Indokara di Jalan Suak Kandis Desa Pudak III, Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi, Jambi oleh staf Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Ikatan jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pusat menyayangkan insiden tersebut.

Adapun kronologi pengusiran para jurnalis terjadi pada Sabtu, 6 November 2021 pukul 11.25 Wib. Saat itu Menteri Pertanian (mentan) Syahrul Yasin Limpo beserta rombongan mengunjungi dan melepas mobil ekspor pinang di CV. Indokara di Jalan Suak Kandis Desa Pudak III. Namun pada saat Menteri Pertanian bersama staf yang didampingi Gubernur Provinsi Jambi Al haris tiba di lokasi, sejumlah staf Menteri Pertanian termasuk Menteri Pertanian mengusir para jurnalis yang sedang menunggu kedatangan Mentan di dalam gudang. 

BERITA TERKAIT:
Denny Septyviant Ajak Media Mainstream untuk Tidak Hasilkan Berita Clickbait 
Bangun Optimisme Masyarakat Lewat Jurnalisme Positif
IJTI Muria Raya Gelar Lomba Video Pendek Gali Potensi Desa di Demak
Terkait Media Sustainability, Ketua Umum IJTI: Merupakan Tanggung Jawab Platform Terhadap Jurnalisme Berkualitas
Sertifikat dan Kartu UKJ Diserahkan Kepada 18 Jurnalis TV di Jateng

Padahal keberadaan para jurnalis di dalam gudang atas undangan pihak penyelenggara untuk meliput kegiatan tersebut. Tidak hanya itu sebelum melakukan peliputan para jurnalis juga sudah mendapatkan arahan terkait protokol kesehatan serta menempati posisi yang telah ditentukan oleh pihak penyelenggara.

"Pihak kementerian pertanian berdalih insiden itu bukan pengusiran namun upaya untuk mengurangi kerumunan di dalam gudang. Akan tetapi dalih ini kami nilai tidak relevan karena justru Menteri Pertanian datang dalam acara itu bersama rombongan dengan jumlah yang cukup banyak. Tak hanya itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang semestinya memberikan contoh baik terhadap penerapan protokol kesehatan justru melepas masker saat memasuki gudang," kata Ketua Umum IJTI Herik Kurniawan.

IJTI Pusat, lanjut Herik Kurniawan sangat menyayangkan insiden pengusiran itu. Insiden itu telah menciderai semangat kemerdekaan pers dan merendahkan profesi jurnalis. "Karena sejatinya tugas dan kerja jurnalis yang profesional dilindungi oleh Undang-undang sebagaimana yang diatur dalam Pasal 18 ayat 1 UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers yang menyatakan, siapapun yang menghambat atau menghalangi tugas jurnalistik dapat dipidana penjara 2 tahun atau denda Rp.500.000.000," ungkapnya.

Adapun kerja dan tugas jurnalistik, diingatkan Herik adalah meliputi mencari bahan berita, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah hingga menyampaikan kepada publik. 

Adanya insiden tersebut, Ikatan jurnalis Televisi Indonesia menyampaikan pernyatakan antara lain. Pertama menyayangkan sikap staf kementerian pertanian yang melakukan pengusiran kepada jurnalis saat akan meliput kegiatan Menteri Pertanian.

Kedua meminta Menteri Pertanian menata ulang dan mengedukasi kembali para stafnya agar bisa bersikap bijak dan profesional saat berhubungan dengan para jurnalis di lapangan.

Ketiga IJTI meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membangun iklim yang terbuka, transparan serta mampu membangun hubungan yang baik secara profesional dengan para jurnalis demi kemajuan rakyat dan bangsa.

Poin terakhir IJTI meminta pihak Kementan agar melakukan evaluasi dalam melakukan pengaturan peliputan dengan memberi ruang. seoptimal mungkin bagi para jurnalis.

***

tags: #ijti #menteri pertanian #jambi #jurnalis

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI