PTM di SD Kasihan Bantul Disetop karena Covid-19
Penghentian PTM itu berlangsung selama dua pekan dan dimulai sejak pekan lalu.
Selasa, 09 November 2021 | 14:43 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Bantul - Salah satu SD di Kapanewon Kasihan Bantul menghentikan PTM (pembelajaran tatap muka) karena Covid-19. Kasus Corona ini bermula dari seorang guru terpapar Covid-19 dan saat di-tracing ada delapan warga sekolah juga tertular.
"Ada informasi guru yang rumahnya di Piyungan itu orang tuanya akan pentas gamelan di Keraton, terus kan dites dulu dan ternyata orang tuanya positif. Terus gurunya tadi dites juga dan hasilnya positif," ujar Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul Isdarmoko, Selasa (9/11).
BERITA TERKAIT:
Dinas Pendidikan Kendal Intesifkan Evaluasi PTM Tiap Bulan Demi Minimalisir Persebaran Covid-19
SE Kemendikbud Terbaru: Siswa Positif COVID-19, PTM Sekelas Disetop Bukan Satu Sekolah
Hari Pertama Masuk Sekolah, Siswa di Boyolali Ikuti PTM 100 Persen
Tahun Ajaran Baru, Boyolali Bakal Terapkan PTM Penuh
Pemkab Kudus Berencana Gelar PTM 100 Persen di Tahun Ajaran Baru
Menindaklanjuti hal itu, pihak sekolah akhirnya melakukan tracing terhadap puluhan warga sekolah pada Jumat (5/11) lalu. Apalagi guru tersebut sempat mengajar tatap muka di salah satu SD di Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul.
"Sampai di sekolah, ada sekitar 80 yang terdiri dari guru, dan siswa dites ternyata terjadi kasus, ada delapan yang positif. Jadi ada delapan warga sekolah yang positif," ujarnya.
Meski begitu, Isdarmoko menyebut ke-8 orang itu tidak semuanya tertular dari seorang guru yang sebelumnya terkonfirmasi positif. Mengingat ada seorang murid yang tidak masuk sekolah 2 pekan dan setelah dites swab PCR hasilnya positif.
"Tapi itu aneh juga informasi ada anak dites PCR dia sudah 2 minggu tidak ikut PTM, tidak masuk, tapi ternyata anaknya itu positif. Berarti dapat dari mana," katanya
"Jadi ada yang lucu, ada anak tidak pernah masuk pas PCR ikut di PCR hasilnya positif. Sehingga tidak semua ketularan dari guru tersebut ya, bukan dari gurunya semata-mata," lanjutnya.
Terlepas dari hal tersebut, Isdarmoko mengaku telah menghentikan sementara PTM di SD tersebut. Penghentian PTM itu berlangsung selama dua pekan dan dimulai sejak pekan lalu.
"Akhirnya kita nyatakan ditutup itu sejak tracing dari Puskesmas Jumat pekan kemarin. Sehingga saat ini dilanjut PJJ (pembelajaran jarak jauh) lagi dua minggu," ujarnya.
Terkait antisipasi, Isdarmoko mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul untuk melakukan swab PCR secara acak mulai pekan depan. Terkait teknis, nanti akan melibatkan puskesmas di setiap kapanewon.
"Di Bantul sudah koordinasi sekolah-sekolah setiap kapnewon ada 17 Kapanewon yang akan diambil sampel dari SD, MI, SMP, Mts, SMA, SMK, MA. Untuk sampling kayaknya mulai tanggal 16 (November), teknisnya tidak semua (murid di swab PCR) nanti berdasarkan teori sampling dari Dinas Kesehatan," tutupnya.
***tags: #ptm #pembelajaran tatap muka
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Sebuah Rumah di Pasar Rebo Hangus Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
28 Maret 2024
KPK dan Pemkot Semarang Terus Koordinasi Pencegahan Korupsi
28 Maret 2024
Penemuan Mayat Tanpa Kepala di Kali Tangerang Gegerkan Warga
28 Maret 2024
Antisipasi Peredaran Makanan Tak Layak Konsumsi, Dinkes Wonosobo Gelar Inspeksi
28 Maret 2024
Gunung Marapi Erupsi, Bandara Minangkabau Hentikan Operasional Sementara
28 Maret 2024
KPK Tetapkan Windy Idol sebagai Tersangka Kasus Pencucian Uang
28 Maret 2024
Rp85 Miliar dari DBHCHT untuk Kesehatan, RSUD Kudus Tambah Ruang ICU
28 Maret 2024
Diimpor Secara Ilegal, Sejumlah Produk Senilai Rp9,3 Miliar Dimusnahkan Kemendag
28 Maret 2024
Pemkab Magelang Adakan GPM di Halaman Kantor Kecamatan Dukun
28 Maret 2024
Ayunkan Celurit di Jatingaleh Semarang, Tersangka Ridwan: Habis Minum Miras, Refleks
28 Maret 2024
Bea Cukai Jateng DIY Dorong Penyerapan 8.000 Tenaga Kerja di Jawa Tengah
28 Maret 2024