Logo PKB, Gambar: Istimewa

Logo PKB, Gambar: Istimewa

Paksa Tunarungu Bicara, PKB Tagih Program Risma untuk Kaum Disabilitas

Risma yang meminta penyandang tunarungu untuk berbicara adalah sebagai bentuk motivasi.

Jumat, 03 Desember 2021 | 10:10 WIB - Politik
Penulis: Ririn . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI fraksi PKB Marwan Dasopang mengatakan sikap Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memaksa penyandang tunarungu bicara di hadapan publik tak perlu diperdebatkan. Yang perlu disoroti, kata Marwan, justru apa saja dan sejauh mana keberhasilan program Kemensos dalam membantu penyandang disabilitas.

"Pertama, tugas Kemensos itu kan memberikan dukungan, bantuan sosial kepada penyandang disabilitas, ketika itu disampaikan di DPR. DPR mendukung karena memang harus ada keberpihakan," kata Marwan kepada wartawan, Kamis (2/12).

BERITA TERKAIT:
Agar BLT BBM Tepat Sasaran, Kemensos Terus Perbarui Data
Soal Kepala Otorita IKN, Risma: Banyak Kepala Daerah Arstitek, Bukan Cuma Aku
Paksa Tunarungu Bicara Gerkatin Kritik Risma
Paksa Tunarungu Bicara, PKB Tagih Program Risma untuk Kaum Disabilitas
Mensos Risma Paksa Anak Tunarungu Bicara

"Kalaupun kita berupaya sedapat mungkin disabilitas itu bisa melakukan hal-hal yang baik untuk dirinya tapi itu terbatas, itulah ketentuan. Karena itu harus ada program yang menyasar untuk itu," sambungnya.

Ia menambahkan, Risma yang meminta penyandang tunarungu untuk berbicara adalah sebagai bentuk motivasi. Dia menyebut upaya yang dilakukan Risma itu baik.

"Yang kedua, kalau ada upaya untuk kembali normal itu biasa saja, kan itu boleh saja, kalau Bu Risma berkeyakinan seseorang itu masih ada upaya. Masih ada ikhtiar, cara untuk melakukan dia kembali normal, ya apa salahnya," jelasnya.

"Itu kan bagian dari keinginan. Kan Bu Risma tidak menuduh bahwa itu berpura-pura, keinginan dia itu. Kondisi orang yang ada dalam tunarungu itu masih bisa berupaya kenapa tidak," lanjut Marwan.

Lebih lanjut, ia menilai yang dilakukan Risma adalah bentuk motivasi. Diapun meminta hal itu tak lagi diperdebatkan.

"Kalau gitu sudut pandangnya ikhtiar, motivasi. Kalau sudut pandangnya sebagai ikhtiar, motivasi, apa salahnya, ndak usah diperdebatkanlah yang begitu," tuturnya.

Menurut Marwan, yang perlu disoroti adalah program Risma dalam memperhatikan disabilitas. Dia pun menagih data Kemensos terkait penyandang disabilitas di seluruh Indonesia.

"Yang perlu diperdebatkan kira-kira kemampuan pemerintah atau Menteri Sosial punya data nggak rakyat Indonesia yang disabilitas, langkah-langkah apa yang sudah dilakukan, saya kira itu yang perlu kita kritik," ujarnya.

"Nah sekarang datanya berapa yang disabilitas itu, yang tidak bisa bicara, tidak bisa melihat, tidak bisa berjalan, atau macam-macam, punya data yang baik nggak? Langkah-langkahnya apa, mendorong mereka bisa berproduksi sudah apa, kita perdebatannya ke sana," pungkasnya.

***

tags: #risma #pkb #memaksa anak tunarungu bicara

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI