Begini Tanggapan PKB soal Gus Yahya Tak Ingin Ada Pola Capres di PBNU
Menurut PKB selalu ada nuansa NU dari setiap figur politikus yang berkontestasi di Pilpres.
Senin, 27 Desember 2021 | 16:48 WIB - Politik
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Jakarta - Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf tak ingin ormas yang dipimpinnya terlalu dekat dengan politik praktis, salah satunya soal dukungan menuju Pilpres 2024. Gus Yahya menyampaikan akan menerapkan kebijakan agar Ketua Umum PBNU ke depan tidak ikut terlibat dalam kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden. Hal ini agar ke depan NU dapat kembali berperan sebagai penyangga sistem bagi keutuhan NKRI.
"Nahdlatul Ulama harus kembali sebagai penyangga sistem. Bahaya politik identitas ini sulit dicegah karena para politisi instan pasti akan selalu mencari sumber daya instan untuk mendapatkan dukungan. Cara paling instan yang mudah didapat adalah dengan memainkan identitas, terutama agama. Ini bahaya," kata Gus Yahya, Kamis (15/10).
BERITA TERKAIT:
Gus Mus Ketar-ketir Dengarkan Pidato Ketum PBNU: Kalau Bicara Pilpres, Saya Keluar
NU Care-LazisNU Gandeng TNI AL Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
Jutaan Peserta Antusias Ikuti Jalan Santai Peringati Hari Santri Nasional
Sambut Hari Santri, Pengurus Besar NU akan Gelar Simposium Digitalisasi Perguruan Tinggi
Kecam Video Penghinaan Nabi, PBNU Minta Polisi Tangkap Pelaku
Menanggapi hal ini, meski PKB memahami keinginan Gus Yahya, namun juga NU tetap akan berperan besar dalam perpolitikan nasional.
"Jadi bagi NU, bagi PKB, bahwa politik atau presiden dan wakil presiden itu panggilan dari pengabdian," ungkap Waketum PKB Jazilul Fawaid pada acara rilis survei Politika Research and Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI) secara daring, Senin (27/12).
"Bagi NU, kepemimpinan itu bagian dari pengabdian, itu bagian dari ibadah," sambungnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan selalu ada nuansa NU dari setiap figur politikus yang berkontestasi di Pilpres. Meski begitu, dia menekankan bahwa NU secara organisasi tak terlibat dalam politik praktis.
"Setiap periode itu selalu ada yang berbau-bau NU dan itu bukan resmi bagian dari rekomendasi atau pekerjaan yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama," ucapnya.
Terkait Gus Yahya yang ingin NU tak aktif bermain dalam kontestasi politik praktis pada Pilpres 2024, ia mengaku dapat memahami. Namun di luar organisasi PBNU, dia yakin NU akan tetap berperan.
"Saya memahami apa yang disampaikan oleh Gus Yahya setelah terpilih, ini semacam ada pemurnian dalam konteks organisasi kepemimpinan di NU agar tidak terfokus pada urusan Pilpres. Itu secara organisasi," pungkasnya.
***tags: #pbnu #pkb #pilpres #gus yahya
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Mengenal Jemunak, Jajanan Khas Gunungpring Kabupaten Magelang
28 Maret 2024
Semarang Bakal Jadi Tuan Rumah Puncak Acara Hari Keluarga Nasional Ke-31
28 Maret 2024
Nana Sudjana: Kinerja Pemprov Jateng pada 2023 Mengalami Peningkatan
28 Maret 2024
Jelang Paskah, Polres Tegal Kota Gelar Sterilisasi Gereja
28 Maret 2024
Kemenkumham Jateng Terus Dampingi Daerah Raih Indeks Reformasi Hukum
28 Maret 2024
Sopir Truk Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di GT Halim
28 Maret 2024
Selenggarakan RUPST dan RUPSLB, WOM Finance Catat Kinerja Positif Sepanjang 2023
28 Maret 2024
12 Ribu Petugas Gabungan Amankan Arus Mudik dan Balik 2024
28 Maret 2024