Dua Tahun Pandemi, Menko PMK: Tren Kasus Covid-19 Makin Rendah
Hal ini jauh berbeda dengan kondisi pada minggu dan bulan yang sama pada tahun lalu dengan positivity rate 13,6%.
Selasa, 28 Desember 2021 | 11:43 WIB - Kesehatan
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Jakarta - Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan tren kasus Covid-19 yang makin rendah di Indonesia. Kasus positif Covid-19 di Tanah Air terus melandai 3 bulan terakhir.
"(Kondisi) Covid sekarang menunjukkan suasana perbaikan semakin baik, bisa dilihat tren kasus harian nasional terus melandai 3 bulan terakhir, dalam 2 minggu terakhir Covid baru semakin rendah rata-rata berkisar 90-250 kasus per hari," ungkap Muhadjir Effendy dalam webminar Refleksi 2 Tahun Pandemi dalam tema 'Peran dan Kontribusi Muhammadiyah dalam Penanganan Pandemi Covid-19', Selasa (28/12).
BERITA TERKAIT:
Menko PMK: Petugas Ad Hoc Pemilu harus Melewati Tes Kesehatan Ketat
Banyak Petani Terdampak Banjir, Mentan: Kami akan Berikan Bantuan Benih Gratis
Negara Harus Bayar Ongkos Rp40 Triliun untuk Selenggarakan Pilpres Dua Putaran
Menko PMK Muhadjir Soal Covid-19: Insya Allah, Indonesia Tak akan Kembali Pandemi
Presiden Jokowi Beri Bantuan Korban Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak
Ia menambahkan, tren positivity rate juga semakin rendah yakni hanya sekitar 0,1 atau 0,2% pada minggu lalu. Hal ini jauh berbeda dengan kondisi pada minggu dan bulan yang sama pada tahun lalu, yakni positivity ratenya 13,6%.
"Berarti (pada Desember 2020) dari 100 orang yang diperiksa di laboratorium ditemukan 13-14 orang yang positif, bukan positif hamil ya, namun pada saat ini dari 100 orang yang diperiksa laboratorium testing, hanya 0,1 atau 0,2 (persen), atau 1-2 (orang) positif per 1000 orang, ini kondisi yang harus kita syukuri, kita berada dalam kondisi yang menurut saya paling rendah mungkin di dunia," jelasnya.
Sementara itu, Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir bercerita mengenai refleksi 2 tahun pandemi Corona di Indonesia. Kala pandemi terjadi di Indonesia, kata Haedar, terjadi perbedaan pendapat yang sangat tinggi terkait pandangan agama soal musibah.
"Ketika Covid melanda dunia dan bangsa, betapa musibah besar ini selain membawa berita besar dimana selain korban yang terkonfirmasi positif yang luar biasa besar di tingkat internasional, tapi di negeri kita banyak dialektika problem dan berbagai kepentingan dan pandangan. Tidak mudah kita cari titik temunya dan disaat kita menghadapi musibah betapa persoalan seperti ini menjadi bagian yang melekat dengan musibah itu sendiri," jelasnya.
Salah satu yang disinggung Haedar, terkait ibadah di rumah. Haedar bercerita adaptasi kebijakan ibadah di rumah melalui proses yang panjang.
"Bagaimana kita adaptasi beribadah di rumah memerlukan proses panjang, sampai ada yang mengklaim atau beranggapan muhamadiyah cenderung terlalu rasional, mengikuti mengikuti mazhab who dalam beribadah, padahal kita mahzabnya rasullullah," pungkasnya.
***tags: #menko pmk # tren kasus covid-19
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Kenapa Paskah Berkaitan dengan Telur? Ini Penjelasannya
29 Maret 2024
Tujuh Iklan Jadul Tema Puasa Ramadan, Bikin Nostalgia
29 Maret 2024
Daftar Harga Pangan di DIY Hari Ini Jumat 29 Maret 2024
29 Maret 2024
Harga Beras Masih Tinggi, Banjir di Demak Kudus Pengaruhi Pasokan
29 Maret 2024
11 Tahun Jateng Bersholawat Digulirkan, Nana Sudjana: Semoga Musibah Segera Berlalu
29 Maret 2024
Tahun Ini, Pemkab Purbalingga Buka Formasi Guru Lebih Banyak Lewat Seleksi PPPK
29 Maret 2024
Persis Terus Jaga Performa Pemainnya Selama Ramadan
29 Maret 2024
Ramadan Ini, Harga Sayuran di Pasar Agribisnis Ngablak Fluktuatif
29 Maret 2024
Pekan Depan Pemkab Cilacap akan Adakan Pasar Murah di Desa Kuripan Kidul
29 Maret 2024