Ilustrasi pelecehan seksual

Ilustrasi pelecehan seksual

Ngaku Diculik, Ternyata Dua Santri di Banyumas Bohong 

Kedua santri tersebut tak betah di pesantren dan kabur.

Rabu, 26 Januari 2022 | 17:25 WIB - Ragam
Penulis: Ririn . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Banyumas - Petugas Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Kota Banyumas Jawa Tengah mengungkap kebohongan dua santriwati yang mengaku diculik dan diperkosa.

"Dua santriwati tersebut berinisial H (14) dan R (14). Terungkapnya kasus itu berawal dari pengaduan keluarga mereka ke Polsek Wangon," ungkap Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi Edy Suranta Sitepu, Rabu (26/1).

BERITA TERKAIT:
Polisi Ungkap Kasus Gula Oplosan di Banyumas, 1.000 Karung Barang Bukti Disita
Truk di Banyumas Tabrak Rumah Warga, Kernet Terjepit hingga Tewas
Stasiun Kebasen di Banyumas Kembali Hidup, Dorong Mobilitas dan Ekonomi Lokal
Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Sungai Kebasen Banyumas
Tumbuhkan Ekonomi Baru, Ahmad Luthfi Bakal Kembangkan Wilayah Aglomerasi Banyumas

Menurut dia, pihak keluarga mengadukan bahwa santriwati yang berasal dari Subang Jawa Barat dan Cakung Jakarta Timur,itu menjadi korban penculikan dan pemerkosaan yang dibuang di wilayah Kecamatan Wangon Banyumas pada Jumat (21/1).

Dalam hal ini, H dan R yang merupakan santriwati salah satu pondok pesantren di Kecamatan Kebasen Banyumas mengaku diculik saat sedang membeli jajanan di belakang pesantren pada hari Kamis (20/1) dan keesokan harinya mereka dibuang di wilayah Wangon. "Atas dasar pengaduan itu, kami langsung melakukan penyelidikan," katanya.

Berry mengatakan penyelidikan itu diawali dengan mendalami pengakuan kedua santriwati itu. Saat pendalaman dan konseling oleh Kepala Unit PPA, Inspektur Polisi Dua Metri Zul Utami, H dan R akhirnya mengakui mereka bukan korban penculikan melainkan kabur dari pesantren karena tidak betah.

"Mereka yang menjadi santriwati sejak bulan Juli 2021 itu mengaku tidak betah di pesantren, sehingga kabur dari pintu belakang pesantren pada hari Kamis (20/1) pukul 10.00 WIB. Selanjutnya mereka naik bus menuju Wangon," ujarnya.

Ia mengatakan berdasarkan hasil konseling tersebut, dapat dipastikan bahwa kabar penculikan dan perkosaan dua santriwati adalah bohong.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya menyerahkan permasalahan dua santriwati itu kepada keluarga dengan pertimbangan keduanya masih di bawah umur.

"Saat ini, dua santriwati tersebut masih bersama orang tua atau keluarga. Rencananya dalam waktu dekat akan dilakukan konseling dan pemeriksaan psikologi oleh psikolog dari UPTD PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak) Kabupaten Banyumas," pungkasnya.

***

tags: #banyumas #santriwati #diculik

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI