Pemkab Boyolali Lanjutkan PTM 50 Persen, Ini Syaratnya
Sekolah yang jumlah pesertanya lebih dari 16 siswa per rombongan belajar harus menggunakan sistem sift.
Rabu, 09 Februari 2022 | 16:25 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Surya
KUASAKATACOM, Boyolali – Pemkab Boyolali masih menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen. Hal itu untuk edukasi protokol kesehatan (Prokes), keselamatan, dan kesehatan peserta didik, pendidik dan tenaga pendidikan. Padahal, status Boyolali adalah level 2 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mana diperbolehkan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali Darmanto menerangkan bahwa untuk tingkat sekolah dasar (SD) yang kebanyakan jumlah siswanya kurang dari 90, maka masih bisa melaksanakan PTM setiap hari.
BERITA TERKAIT:
Pemkab Boyolali Kenalkan Ratusan Pusaka ke Anak-anak
Dua Dukuh di Juwangi Boyolali Ini Mengalami Kekeringan dan Butuh Bantuan Air Bersih
Sambut Pemudik, Pemkab Boyolali Siapkan Empat Posko dan Dua Rest Area
Penyebaran Penyakit LSD Tak Pengaruhi Stok Daging di Boyolali
Jalan Utama Simo–Klego Rusak akibat Longsor, Pemkab Boyolali Mulai Perbaikan dengan Dana Rp200 Juta
Meningkatnya kasus Covid-19 varian Omricron kali ini, membuat Darmanto lebih gigih mengedukasi Kepala Sekolah agar disampaikan kepada para guru dan siswa agar tidak perlu takut atau panik dengan tetap menerapkan disiplin prokes.
“Harapan kita, PTM terbatas kita berjalan dengan baik dengan protokol kesehatan yang disiplin dan konsisten oleh peserta didik, pendidik dan tenaga Pendidikan.” tuturnya, Selasa (8/2/2022).
Lebih lanjut, ia menjelaskan sekolah yang jumlah pesertanya lebih dari 16 siswa per rombel (rombongan belajar) harus menggunakan sistem sift dengan harapan prokes tetap terjaga.
“Awalnya yang SMP itu anak-anak seminggu masuk enam kali dibagi sift pagi dan siang, ketika kita evaluasi ternyata berat dibeban guru, karena beban guru menjadi dua kali lipat. Akhirnya anak-anak menjadi tiga hari PTM dan tiga hari PJJ [pembelajaran jarak jauh,” terangnya.
Disinggung mengenai capaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun, Darmanto menyampaikan, pekan ini akan terselesaikan untuk dosis yang kedua kecuali bagi anak-anak yang secara medis tidak diperbolehkan mengikuti vaksinasi. “Ini Puskesmas tinggal nyisir-nyisir yang kemarin terlewat,” sambungnya.
Sebagai informasi, berdasarkan jumlah peserta vaksin, siswa SD di Boyolali terdapat sekitar 66 ribu, kemudian siswa SMP sekitar 34 ribu dan jumlah PAUD (Pendidikan anak usia dini) formal sekitar 20 ribu.
Selanjutnya untuk jumlah sekolah taman kanak-kanak (TK) ada 530, terdiri dari 3 lembaga negeri dan 527 swasta. Kemudian untuk sekolah SD ada 581 dimana terdapat 545 negeri dan 36 swasta. Dan untuk tingkat SMP ada 98, yakni 52 lembaga negeri dan 46 swasta.
***tags: #pemkab boyolali #omricron #pembelajaran tatap muka #ptm
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Pria Grobogan Ini harus Berlebaran di Penjara karena Edarkan Sabu
29 Maret 2024
Hanya Demi Konten, Dua Pemuda Jepara Ini Lempar Kucing ke Laut
29 Maret 2024
Empat Tempat Hiburan Malam di Semarang Disegel Satpol PP
29 Maret 2024
RD Minta Pemainnya Jaga Tren Positif Saat Lawan PSIS
29 Maret 2024
PT Pelni Cabang Semarang Kerahkan Enam Armada Kapal untuk Mudik Lebaran
29 Maret 2024
Rembang Perlu Kerja Keras Turunkan Angka Kemiskinan
29 Maret 2024
Polda Jateng Bagi-bagi Sembako dan Gelar Layanan Kesehatan di Magelang
29 Maret 2024
Membahayakan! Kapolres Pati Imbau Orangtua Tak Belikan Anak Sepeda Listrik
29 Maret 2024