Indonesia Resmi Membeli 6 Jet Tempur Rafale dari Prancis

KUASAKATACOM, Jakarta – Indonesia dan Prancis telah secara resmi menyepakati aktivitas kontrak pembelian 6 dari total 42 jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation senilai 8,1 miliar dolar Amerika atau sekitar 116 triliun rupiah. 

"Kita akan mengakuisisi 42 pesawat Rafale. Mulai hari ini kontrak pertama untuk enam pesawat yang akan disusul dalam waktu dekat untuk 36 pesawat dengan dukungan latihan persenjataan dan simulator yang dibutuhkan," kata Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Kamis (11/02/2022) kemarin. 

BERITA TERKAIT:
Persiapan Hadapi Guinea, Timnas U-23 Langsung Bertolak ke Prancis
Meski Tak Bersama Lagi, Hugo Lloris Tetap Fans Tottenham Hotspur
Hengkang dari Chelsea, Aubameyang Merapat ke Marseille
Joaquin Phoenix Perankan Jenderal Legendaris di Film "Napoleon"
Usai Olimpiade Paris, Tour de France Femmes 2024 akan Dimulai dari Rotterdam

Kesepakatan itu diteken dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly di kantor pusat Kemhan RI, Jakarta, Kamis (11/02/2022)

Dalam pertemuan bilateral di Kemhan kemarin, kedua delegasi membahas peningkatan kerja sama pertahanan antara kedua negara. Hal tersebut diharapkan dapat memperkuat hubungan pertahanan bilateral antara Indonesia dan Prancis di masa mendatang.

Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly mengatakan, kunjungannya ini menjadi kesempatan untuk berbicara dengan Menhan Prabowo Subianto tentang sejumlah program alutsista yang ingin dikembangkan Indonesia dengan dukungan Industri Pertahanan Prancis. Prancis bertekad mendukung secara aktif program-program strategis besar Indonesia dan mendukung pengembangan industri pertahanan Indonesia yang solid.

"Indonesia yang menjatuhkan pilihan untuk menggunakan Pesawat Rafalle menunjukkan kepercayaannya kepada Prancis dan menjadi bukti bahwa kemitraan strategis kedua negara sangat kuat dan dinamis," lanjut Menteri Parly.

Perlu diketahui, Indonesia dan Prancis memang telah menjalin kerja sama pertahanan sejak tahun 1950, khususnya di bidang alutsista. Kerja sama pertahanan di bidang pendidikan dan pelatihan antara lain, kegiatan program pertukaran kunjungan; rencana kunjungan marinir Indonesia ke Kaledonia Baru; serta program pendidikan dan pelatihan bagi 300 personel militer Indonesia di Prancis. 

*Penulis: Wartawan magang KUASAKATACOM Siti Muyassaroh