Kemenkumham Jateng Rencanakan Relokasi Rutan Surakarta

Kini jumlah napi di Rutan Surakarta sebanyak 555 orang.

Selasa, 15 Februari 2022 | 00:55 WIB - Ragam
Penulis: Holy . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Surakarta - Kondisi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Surakarta menyimpan cukup banyak persoalan. Mulai dari over kapasitas, banjir, bangunan yang mulai rapuh, hingga potensi gangguan keamanan karena letaknya yang berada di tengah kota. 

Pilihan relokasi menjadi pemikiran yang paling tepat dan rasional untuk dilakukan guna mengatasi permasalah tersebut. 

BERITA TERKAIT:
Inovasi Pembinaan Spiritual, Kemenkumham Jateng Gelar Pelatihan Mubalig di Rutan Purbalingga
Seleksi CPNS Kemenkumham Jateng Masuki Tahapan SKB Kesamaptaan
Membanggakan, Napi Lapas Batang Terima Order 100 Baju Koko
Kemenkumham Jateng Gelar Exit Meeting Audit Kepatuhan Notaris
15 Napi-17 Pegawai Lapas Terbuka Kendal Ikuti Pencoblosan Pilkada

Rencana ini pun mendapatkan perhatian serius banyak pihak, diantaranya Pemerintah Daerah Kota Surakarta dan Anggota DRI RI. 

Membahas hal tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah (Kanwil Kemenkumham Jateng) A Yuspahruddin bersama Anggota Komisi III DRI RI Eva Yuliana, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming, dan Kepala Rutan Surakarta Urip Dharma Yoga mengadakan pertemuan singkat, Senin (14/2). 

Rapat yang digelar di aula Rutan Surakarta itu dibuka dengan paparan Kepala Rutan Surakarta. 

Dalam paparannya, Urip memberikan gambaran umum tentang Rutan Surakarta, misalnya berapa kapasitas ruang hunian, berapa jumlah penghuni saat ini, aset apa saja yang dimiliki, bagaimana kondisi dan kelayakan bangunan, sampai masalah apa saja yang dialami Rutan Surakarta. 

Urip juga menjelaskan tentang perkembangan komunikasi yang telah dijalin pihak Rutan Surakarta dengan Pemerintah Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo berkenaan dengan ketersediaan lahan rencana relokasi. 

Diminta tanggapan terkait rencana relokasi, Walikota Surakarta memberikan statement singkat. 

"Intinya saya setuju, itu saja ya," kata Gibran 

Ia menyatakan bahwa rencana relokasi sudah seharusnya dilakukan. 

"Udah over capacity. Idealnya seperti itu (direlokasi) apalagi ini (Bangunan Rutan) di tengah kota," ujarnya.

Eva Yuliana menambahkan, dalam rapat diketahui bahwa di Surakarta sudah tidak ada lahan yang ideal untuk rencana itu. 

"Di Solo sendiri tidak ada lahan sebagai alternatif dari Rutan ini ketika mau direlokasi, sehingga kita sedang upayakan kemungkinan untuk dipindah ke daerah lain," tuturnya. 

Lebih jelas, Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng A Yuspahruddin menerangkan langkah-langkah yang akan ditempuh jajarannya. 

"Akan kita teliti lagi yang mana (lahan) yang cocok. Yang cocok itu maksudnya lingkungannya cocok, kemudian keluasan tanahnya cocok, sesuai maka itu yang kita pilih," katanya.

Yuspahruddin juga menjelaskan, nantinya Rutan baru harus lebih besar dari yang ada saat ini. 

"Pasti lebih besar daripada ini (Rutan Surakarta). Harusnya kita relokasi, kita cari tempat yang lebih lebih besar sehingga kegiatan pembinaan juga lebih mudah," tegasnya.

Ia menegaskan relokasi Rutan sangat mendesak untuk dilakukan.

"Pertama sudah over kapasitas, karena tiga wilayah (Rutan Surakarta mengampu tiga wilayah hukum). Yang kedua ini kan heritage, kita tidak bisa kalau ada rusak kita perbaiki. Tidak bisa renovasi berat. Kemudian ini sudah padat di lingkungan penduduk," imbuhnya.

Diketahui, kata dia, per hari ini, jumlah Napi di Rutan Surakarta sebanyak 555 orang. Sementara kapasitas ruang hunian hanya untuk 293 orang.

***

tags: #kanwil kemenkumham jateng #rutan kelas ia kota solo #a yuspahruddin

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI