Ilustrasi rumah sakit. (Foto: Istimewa)

Ilustrasi rumah sakit. (Foto: Istimewa)

Kasus Omicron Melebihi Delta, Keterisian Rumah Sakit Tetap Terjaga

Angka tersebut lebih tinggi dari puncak kasus harian Delta 56.757 tahun lalu, angka keterisian tempat tidur isolasi dan ICU COVID-19 secara nasional masih tetap terjaga. 

Rabu, 23 Februari 2022 | 14:59 WIB - Kesehatan
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Meskipun kasus harian varian Omicron saat ini mencapai 59.384 (Minggu, 19 Februari 2022). Angka tersebut lebih tinggi dari puncak kasus harian Delta 56.757 tahun lalu, angka keterisian tempat tidur isolasi dan ICU Covid-19 secara nasional masih tetap terjaga. 

Hingga hari ini (19/2), pukul 17:30 WIB, kapasitas tempat tidur dan ruang isolasi berada di kisaran 37%, tidak mengalami perubahan dibanding kemarin (18/2). Kapasitas tempat tidur ini masih dapat ditingkatkan menjadi 150.000 tempat tidur isolasi dan ICU jika diperlukan. Kondisi ini sangat jauh berbeda dibanding tahun lalu.

BERITA TERKAIT:
Kemenag Sebut Vaksin COVID-19 Jadi Syarat Berangkat Haji
Profil Komjen Dharma Pongrekun, Perwira Tinggi yang Ungkap Covid-19 Sudah Direncanakan 
Apa itu Rockefeller Foundation yang Disebut sebagai Dalang Pandemi Covid-19 
Jenderal Bintang 3 Ungkap Covid-19 adalah Pandemi yang Direncanakan, Ini Dalangnya 
Vaksin Covid-19 Kini Berbayar, Berapa Harganya? 

"Meski saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit minim penambahan, tapi pemerintah harus terus melakukan upaya maksimal untuk menjaga ketahanan layanan kesehatan masyarakat di tengah naiknya kasus konfirmasi harian karena penyebaran varian Omicron di Indonesia,'' ujar dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes.

Selain memperkuat layanan kesehatan, pemerintah juga memperkuat upaya testing, tracing, dan treatment untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19 yang didominasi varian Omicron yang diketahui penularannya lebih cepat dari varian sebelumnya. Hingga Jumat (18/2), testing spesimen dilakukan hingga sejumlah 520.663. Jumlah ini naik dari hari sebelumnya (17/2) sejumlah 500.940.

''Dengan melakukan pemeriksaan spesimen ini, maka kita bisa turut melakukan pelacakan kontak erat atau tracing sehingga menahan laju penularan. Kami harapkan masyarakat untuk bersedia melakukan testing terutama bagi para kontak erat agar kita segera mengakhiri pandemi ini secara bersama-sama,'' kata dr. Nadia.

Pemerintah juga terus mendorong laju vaksinasi sebagai pelindung tubuh dari risiko berat hingga kritis jika terpapar Covid-19. Jumlah penduduk yang divaksinasi meningkat pada hari ini (19/2). Vaksinasi dosis 1 saat ini di posisi 91,01% dan dosis dua di posisi 67,2%. Angka ini naik dari posisi kemarin (18/2) yakni, vaksinasi dosis 1 di posisi 90,95% dan vaksinasi dosis 2 di 67,03%.

Sehubungan dengan pasien Covid-19 yang bergejala ringan atau tanpa gejala (OTG), saat ini pemerintah mengimbau agar melakukan isolasi mandiri (Isoman) di rumah atau di isolasi terpusat (isoter). Kemenkes telah menyediakan layanan konsultasi bersama dokter secara jarak jauh melalui layanan telemedisin. Setelahnya pasien Isoman juga akan mendapatkan obat gratis yang diantarkan ke rumah pasien.

Bagi pasien gejala ringan dan OTG yang tidak memiliki ruangan terpisah dan memadai di rumahnya untuk Isoman, bisa melakukan isoter di tempat yang sudah disediakan pemerintah. Petugas puskesmas ataupun tenaga kesehatan yang bertugas di layanan isoter akan membantu penanganan pasien Covid-19 dengan baik di lokasi isoter nantinya.

Upaya penguatan lain yang terus dilakukan pemerintah untuk mempertahankan kemampuan pelayanan kesehatan tetap maksimal adalah dengan cara memenuhi kebutuhan oksigen. 10 Provinsi dengan penularan tertinggi sudah memiliki cadangan oksigen yang mampu bertahan lebih dari 48 jam. Selain itu jumlah oksigen konsentrator di 10 Provinsi tersebut juga mencapai 10.326 dan oksigen generator mencapai 65.

''Cara paling efektif untuk mendukung pemerintah saat ini adalah turut mempercepat vaksinasi dosis lengkap dan memperkuat protokol kesehatan, terutama ketika di ruang-ruang publik,'' tutup dr. Nadia.

***

tags: #covid-19 #varian omicron #delta #otg #isoman

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI