Sejarah Gempa Bumi yang Pernah Melanda Sumatra Barat
Sumatera Barat berada di antara patahan yang merupakan daerah seismik aktif.
Jumat, 25 Februari 2022 | 18:20 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Pasaman Barat – Gempa Bumi berkekuatan 6,2 magnitudo telah melanda Pasaman Barat pada Jumat (25/02/2022) tepatnya pukul 08.39 pagi. Gempa yang tidak berpotensi tsunami tersebut mengakibatkan kerusakan bangunan di sejumlah tempat dan menyebabkan puluhan korban luka-luka, beberapa di antaranya meninggal dunia. Gempa Bumi ini tentu bukan yang pertama kalinya terjadi di wilayah Sumatra Barat.
Sumatera Barat berada di antara pertemuan dua lempeng benua besar, yakni lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia, yang di dekatnya terdapat patahan Mentawai. Sumatera Barat juga terletak pada patahan (sesar) Semangko. Ketiganya merupakan daerah seismik aktif.
BERITA TERKAIT:
Gempa Magnitudo 4,1 Guncang Lombok Utara NTB Hari Ini
Pemkab Cilacap Gelar Sosialisasi Dokumen Kontingensi Bencana
Gempa 4,9 Guncang Pulau Panjang NTB, Getaran Sampai Lombok hingga Mataram
Sejarah Gempa Bumi yang Pernah Melanda Sumatra Barat
BMKG Ungkap Aktivitas Sesar Sumatra Jadi Penyebab Gempa Magnitudo 6,2 di Pasaman
Menurut catatan ahli gempa, wilayah Sumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang pada awal abad ke-21 telah memasuki masa berulangnya siklus. Berdasarkan data sejarah Gempa Bumi Sumatera, dalam 100 tahun terakhir, sudah sekitar 20 gempa besar dan merusak terjadi di Zona patahan ini. Gempa pertama tercatat pada masa Perang Paderi (1803-1838).
Berikut sejarah Gempa Bumi merusak yang pernah terjadi di Sumatra Barat.
1 Oktober 1822
Di Padang, yang meruapakn pusat lokasi gempa, terasa 3 kali goncangan keras yang disertai dengan suara gemuruh di bawah tanah antara G. Talang dan G. Merapi.
26 Agustus 1835
Kota Padang kembali dilanda gempa pada 26 Agustus 1935. Dampak dari gempa ini berupa kerusakan ringan dan retakan pada bangunan di sejumlah tempat.
5 Juli 1904
Lokasi kedua yang pernah dilanda gempa adalah Siri Sori. Gempa yang terjadi pada 5 Juli 1904 ini menyebabkan tsunami di Pantai Siri Sori.
28 Juni 1926
Gempa yang berpusat di Padang Panjang ini menimbulkan bencana di sekitar Danau Singkarak, Bukit Tinggi, Danau Maninjau, Padang Panjang, Kabupaten Solok, Sawah Lunto, dan Alahan Panjang. Akibat gempa tersebut, lebih dari 354 orang meninggal dunia.
8 dan 9 Juni 1943
Gempa yang berlokasi di Singkarak ini berkekuatan 7,2 SR, tujuh jam kemudian meningkat menjadi 7,5 SR. Skala 7.5 adalah Gempa Bumi terbesar yang terjadi di patahan Sumatera sejak akhir abad 19.
8 Maret 1977
Pusat gempa ini berlokasi di Pasaman pada kedalaman 22 KM. Akibatnya, terjadi sejumlah kerusakan di Sinurat, yakni 737 rumah, 1 pasar, 7 sekolah, 8 mesjid dan 3 kantor. Di Talu juga terjadi kerusakan di antaranya 245 rumah, 3 rumah dan 8 mesjid. Gempa ini juga menyebabkan retakan tanah antara 5 – 75 meter.
13 November 1981
Gempa berlokasi di Padang ini terjadi pada kedalaman 30 KM. Retakan dinding, bergesernya lemari, dan kaca jendela pecah di Padang & Painan meruapakn akibat dari gempa tersebut.
2 Juli 1991
Gempa ini terjadi pada kedalaman 54 KM yang berlokasi di Padang dan mengakibatkan kerusakan ringan pada bangunan di sekitarnya. Getaran gempa ini terasa di Padang Panjang hingga Singapura.
7 Oktober 1995
Berlokasi di Kerinci-Sungai Penuh, gempa ini terjadi pada kedalaman 33 KM. Sebanyak 84 orang tewas, 558 org luka berat dan 1.310 org luka ringan. Sebanyak 7.137 rumah, transportasi, irigasi, tempat ibadah, pasar dan pertokoan juga mengalami kerusakan. Longsoran tanah juga terjadi di Kampung Benik, selatan Danau kerinci.
25 Januari 2003
Gempa berlokasi di Malalak ini terjadi pada kedalaman 12 KM yang berakibat kerusakan ringan sejumlah 80 bangunan di Lubuk Durian, Damar, Simik Air, Jorong Paladangan Kanagarian Malalak, Kec. IV Koto, Kab. Agam. Gempa tektonik lokal ini diawali tgl 20 s/d 25-01-2003. Getaran terasa di Kota Padang Panjang dan Malalak.
16 Februari 2004
Berlokasi di Tanahdatar, gempa ini terjadi pada kedalaman 33 KM. Sebanyak 6 orang meninggal, 10 orang luka-luka, 70 rumah rusak, listrik mati sekitar 30 menit di Kab. Tanah Datar. Kerusakan melanda desa Pitalak, Gunung Rajo, Nagari Pitala, Paninggahan, Kec. Batipuh, Kab. Tanah Datar. Terjadi pula longsoran di Gunung Rajo, Paninjauan dan retakan jalan antara Gunung Rajo – Padang. Getaran gempa terasa kuat di Padang, Pariaman, Padang Panjang, Bukittinggi, Solok, Sawah Lunto, Sijunjung, Agam, dan Batusangkar.
22 Februari 2004
Gempa ini berlokasi di Pessel dan terjadi pada kedalaman 43 KM. Sebanyak 1 orang meninggal, 1 orang luka berat, 5 orang luka ringan, 151 bangunan & rumah rusak di Kab. Pesisir Selatan, serta 3 rumah roboh di Kec. Sutra. Getaran terasa kuat di kota Padang hingga Painan. Wilayah yang mengalami kerusakan antara lain, Kampung Gunung Pauh, Kampung Taratak Paneh, Kenagarian Amping Parak; Kec. Sutra: Nagari Surantih, Nagari Tuik; Kec. Batang Kapas: Kampung Kapeh Panji; Kec. Bayang: Kampung Ampang Pulai; Kec. Koto XI Tarusan; Kec. IV Jurai; Kec.Lengayang; Kec. Ranah Pesisir & Kec. Linggo Sari Baganti.
9 April 2004
Gempa yang terjadi pada kedalaman 42,6 KM ini berlokasi di Pessel. Beberapa rumah penduduk retak-retak di perbatasan Kota Padang & Kabupaten Pesisir Selatan.
10 Mei 2005
Gempa yang berlokasi di Kepulauan Mentawai ini getarannya dirasakan di Padang, Padangsidempuan, Nias dan Pekanbaru dan Kuala Lumpur, Malaysia.
6 Maret 2007
Gempa ini berlokasi di Padangpanjang pada Kedalaman 10 KM. Sebanyak 66 sekolah rusak. Selain itu 55 orang dirawat di RSU Padang Panjang dengan 4 orang meninggal dunia.
12 September 2007
Terjadi pada pedalaman 10 KM, gempa ini berlokasi di Kepulaian Enggano. Gelombang pasang kemudian membanjiri sedikitnya 300 rumah penduduk dan bangunan di Pulau Pagai, Kepulauan Mentawai sampai setinggi 1 meter yang menewaskan 21 orang.
16 Agustus 2009
Berlokasi di Pulau Siberut pada kedalaman 32 KM. Puluhan rumah rusak di Siberut kepulauan mentawai.
30 September 2009
Gempa ini berlokasi di Padang pada kedalaman 57 KM dari barat laut Pariaman. Gempa berkekuatan 7,5 SR ini menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data Satkorlak PB, sedikitnya 1.117 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatera Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.
*Penulis: wartawan magang KUASAKATACOM Siti Muyassaroh
***tags: #gempa bumi #padang #pasaman barat #sumatra barat
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Kedatangan Sainz Dorong Kemajuan Williams di 2025
19 Februari 2025

HUT ke-38, SMAN 14 Adakan Job Fair
19 Februari 2025

Red Velvet Happiness Diary: My Dear, ReVe1uv In Cinemas – Perayaan 10 Tahun yang Tak Terlupakan
19 Februari 2025

Kementerian Kelautan dan Perikanan Ajak Para Breeder Hasilkan Ikan Koi Kualitas Ekspor
19 Februari 2025

Bridget Jones: Mad About Boy – Perjalanan Baru yang Penuh Cinta dan Tantangan
19 Februari 2025

Polisi Ungkap Kasus SPBU Manipulasi Takaran BBM di Sukabumi
19 Februari 2025

Sebanyak 49.218 Jemaah Haji Reguler Lunasi BIPIH 2025
19 Februari 2025

Sinopsis Misteri Rumah Darah: Teror dari Rekaman yang Tak Pernah Tayang
19 Februari 2025

Kemenag akan Gelar Pemantauan Hilal Awal Ramadan 1446 Hijriah di 125 Titik
19 Februari 2025

Polisi Sebut Pelaku Pemalakan Sopir di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba
19 Februari 2025

Mendiktisaintek Pastikan Efisiensi Anggaran Tidak Berdampak pada KIP Kuliah dan UKT
19 Februari 2025