PCR Tak Jadi Prasyarat Perjalanan, DKK Semarang: Jangan Lupa Taat Protokol Kesehatan!

KUASAKATACOM, Semarang- Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang menyatakan keputusan pemerintah pusat meniadakan prasyarat PCR sebagai berkas pelaku perjalanan baik darat, udara, laut berlaku sepenuhnya di Kota Semarang. Sebab sudah banyak warga di Kota Semarang yang menjalani vaksinasi covid-19 secara lengkap dari dosis satu sampai booster.

Kepala DKK Semarang Muhammad Abdul Hakam mengatakan pemerintah pusat telah mengamati bahwa seseorang yang telah lengkap vaksinasi covid-19 hingga booster mempunyai imunitas yang tinggi untuk bisa menangkal covid-19 termasuk varian omicron. Oleh sebab itu, pemerintah menghentikan pengunaan PCR dan antigen sebagai prasyarat.

BERITA TERKAIT:
Dinas Kesehatan Klaim Kasus DBD di Kota Semarang Turun Signifikan
Daerah Mana di Kota Semarang yang Rawan Polusi Udara?
Bagaimana Kualitas Udara di Kota Semarang Saat Ini? Berikut Penjelasan DKK
Hotel Dafam Adakan Fun Run "Lari dari Kenyataan", Diharapkan Jadi Daya Tarik Wisatawan
Kasus Covid-19 Menurun, Pemkot Semarang Tutup Isolasi Terpusat di Rumdin Walikota

"Sehingga kemudian pemerintah menetapkan syarat Antigen maupun PCR tidak digunakan lagi. Dengan pertimbangan tentu kesehatan tetap dijaga tetapi kita juga membantu percepatan pemulihan ekonomi. Jadi keputusan pemerintah pusat berlaku sepenuhnya di Kota Semarang," kata Hakam, di Semarang, Selasa (8/3/2022).

Keputusan ini berlaku sepenuhnya di sektor udara, darat dan laut mulai Senin 7 Maret 2022 kemarin. "Tetapi jika ada masyarakat yang belum vaksin booster sebaiknya tetap melengkapi dengan PCR atau antigen. Ini sebagai langkah antisipasi," jelasnya.

Ia melanjutkan, pemerintah pun mendorong warga untuk antusias mengikuti vaksinasi booster sehingga masyarakat merasa tenang saat perjalanan kemanapun.

"Meski tak perlu pakai PCR atau antigen, jangan kendor soal protokol kesehatan. Ini kunci utama mencegah penularan covid-19," tandas dia.