Ini Kronologis Tembakan Densus 88 di Sukoharjo hingga dokter Sunardi Tewas

KUASAKATACOM, Jakarta– Kepolisian merilis kronologi tembak mati terhadap tersangka teroris bernama dokter Sunardi, di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Sebelum dilumpuhkan ternyata sempat terjadi aksi kejar kejaran antara mobil Kepolisian dan mobil pelaku.

Kepala Biro Penerangan Umum Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan teroris yang merupakan warga asal Darmosari RT 1 RW 7 Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo itu akan ditangkap petugas Densus 88 pada Rabu 9 Maret 2022 sekira pukul 21.15 WIB.

BERITA TERKAIT:
Tiga Terduga Teroris Ditangkap di Demak, Solo, dan Kudus! Polisi Amankan Sejumlah Barang Bukti
Densus 88 Ringkus Tiga Teroris di Solo, Kudus, dan Demak
Densus Gencarkan Pemetaan Kampus sebagai Lokasi Deradikalisasi
Didampingi Densus 88, Ponpes Baitussalam Mijen Semarang Gelar Upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI
Satu Orang Teroris di Batu Malang Berusia 19 Tahun dan Masih Pelajar 

“Densus 88 awalnya akan menangkap dokter Sunardi yang bertatus tersangka ini di Jalan Bekonang, Sukoharjo, Tepat di depan Toko Oli,” kata Brigjen Ramadhan, dalam keterangan tertulis, Jumat (11/3/2022).

Mengetahui kedatangan petugas, kata dia, pelaku langsung berusaha melarikan diri mengendarai Kendaran Double Cabin yakni Strada. Petugas Densus 88 pun mengejar tersangka menggunakan mobil operasional Toyota Kijang Innova. Dalam pelariannya, lanjutnya, mobil tersangka menabrak mobil warga hingga menabrak bagian belakang mobil petugas Densus 88.

“Pada saat penangkapan terhadap tersangka, dilakukan upaya paksa dengan tegas dan terukur. Ini karena tersangka melawan petugas dengan menabrakan mobilnya ke arah mobil petugas. setelah menabrak dua mobil petugas, anggota naik di bak belakang double cabin strada milik tersangka, namun tersangka tetap menjalankan mobilnya dan  melaju dengan kencang serta menggoyangkan setir ke kanan dan ke kiri sehingga menyerempet mobil masyarakat yang melintas,” jelasnya.

Dengan situasi tersebut dan dianggap bisa membahayakan petugas serta masyarakat sekitar, maka Densus 88 menembak tersangka dari belakang. “Tembakan mengenai punggung atas dan pinggul kanan bawah tersangka,” terang dia.    

Karena tembakan itu, kata dia, akhirnya tersangka tewas. Adapun pelaku, imbuhnya juga terlibat dalam sejumlah organisasi terorisme seperti Sebagai Penasihat Amir Jamaah Islamiyah, Penanggung Jawab Hilal Ahmar Society.