Minyak Goreng Tiba-tiba Melimpah Tapi Mahalnya Gila-gilaan, Ini Kata Pakar
Meski mudah ditemukan, sayangnya harga minyak goreng kini melonjak dua kali lipat.
Sabtu, 19 Maret 2022 | 09:41 WIB - Ekonomi
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Jakarta - minyak goreng kini tidak lagi susah dicari. Di toko-toko modern dan di pasaran stok minyak goreng saat ini berjejer melimpah.
Meski mudah ditemukan, sayangnya harga minyak goreng kini melonjak dua kali lipat. minyak goreng kemasan satu liter yang sebelumnya umum dijual Rp 14 ribu, kini melonjak jadi Rp 25 ribu. Sementara untuk kemasan dua liter, sebelumnya biasa dijual Rp 25 ribu kini menjadi hampir menyentuh Rp 50 ribuan.
BERITA TERKAIT:
Pj Bupati Jepara Buka Pasar Murah Jelang Idulfitri Sediakan Ribuan Paket Sembako
Mendag Zulhas Digugat 16 Pengusaha Minyak Goreng, Kasus Apa?
Jaga Kestabilan Pangan, Pemkab Purworejo Gelar GPM
Sejumlah Bahan Pokok Alami Kenaikan Harga di Pasaran
Harga Sejumlah Bahan Pokok Naik Hari Ini, Berikut Rinciannya
pengamat ekonomi dari Institut Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul Huda menilai, penyebab penuhnya rak-rak minyak goreng di supermarket tersebut karena stok yang ditahan. Adapun penahanan stok tersebut menurutnya dilakukan oleh pedagang besar maupun produsen.
“Mereka sengaja melakukan 'hold' minyak goreng untuk membuat harga minyak jauh lebih tinggi dibandingin dengan HET,” ujar Nailul kepada .
“harga inilah yang dijadikan landasan para pedagang besar dan produsen untuk menaikan harga secara tidak wajar ketika kebijakan HET dicabut,” katanya lagi.
Saat disinggung terkait kemungkinan harga normal minyak goreng berkisar Rp 11.000- Rp 14.000, hal itu menurutnya tergantung dengan harga CPO global.
“Kalo harga CPO global menurun saya rasa pasti akan kembali ke level tersebut. Hal ini dikarenakan inflasi yang ditimbulkan adalah inflasi dari sisi biaya,” ungkapnya.
KeMendag dalam rapat dengan pihak DPR beberapa waktu lalu mengeklaim telah melakukan berbagai kebijakan untuk mengontrol harga minyak goreng di pasaran. Sayangnya menurutnya berbagai kebijakan yang dibuat tak efektif akibat ulah oknum mafia minyak goreng.
"Dengan permohonan maaf KeMendag tidak dapat mengontrol karena ini sifat manusia yang rakus dan jahat," kata Lutfi.
Ia mengatakan Mendag memiliki keterbatasan wewenang mengusut persoalan mafia dan spekulan minyak goreng. Sehingga, pihaknya meminta bantuan kepada Satua Tugas (Satgas) Pangan Polri untuk menindak mafia dan para spekulan.
"Sementara ini kita punya datanya dan sedang diperiksa oleh kepolisian Satgas Pangan tetapi keadaannya sudah sangat kritis oleh ketegangan," ucapnya.
Mendag juga meyakini adanya upaya penyelundupan pasokan minyak goreng yang dilakukan oknum mafia ke industri ataupun ke luar negeri. "KeMendag tidak bisa melawan penyimpangan-penyimpangan tersebut," pungkasnya.
***tags: #minyak goreng #harga #pengamat ekonomi #mendag
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

UEFA Larang Crystal Palace Berkompetisi di Liga Europa Musim Depan
13 Juli 2025

Pemkab Boyolali Gelar Pemantapan 50 Anggota Tagana
13 Juli 2025

Galatasaray Siap Penuhi Permintaan 75 Juta Euro Napoli demi Osimhen
13 Juli 2025

Desa Selo Boyolali Selenggarakan Festival Budaya Lintas Agama
13 Juli 2025

Petani Tawangmangu Didorong untuk Ekspor Tanaman Hias ke Luar Negeri
13 Juli 2025

Louis van Gaal Telah Bebas dari Kanker Prostat
13 Juli 2025

Bank Jateng Dukung Penguatan Ekonomi Desa Lewat Koperasi Merah Putih di Kebumen
13 Juli 2025

SPPG Sedayu Wonosobo Diresmikan, Siap Layani 4 Ribu Paket MBG
13 Juli 2025

Kemenag Tegaskan Pentingnya Data dalam Layanan Pendidikan Inklusif
13 Juli 2025